Ribuan buruh dari berbagai elemen di Jakarta akan menggelar unjuk rasa di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 3 September 2013.
Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaikkan upah minimum menjadi Rp3,7 juta pada 2014 mendatang.
Ribuan buruh menggelar unjuk rasa di depan kantor Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 3 September 2013. Mereka datang menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Muhammad Husni, mengatakan permintaan mereka atas upah minimum provinsi (UMP) Rp3,7 juta itu logis. Sebab, kata dia, kebutuhan hidup di Jakarta sangat tinggi. Karena itu, menurutnya tuntutan tersebut sangat realistis.
Husni menuding survei yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut UMP sebesar Rp2,2 sudah sesuai kebutuhan hidup layak di Jakarta adalah rekayasa. Para buruh menduga ada kerjasama antara BPS dan pemerintah.
"Survei BPS direkayasa oleh pemerintah dan Dewan Pengupahan. Kebutuhan hidup layak di Jakarta itu seharusnya Rp4 juta," kata Husni.
Selain itu, Husni menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki keberanian dan tidak bisa membela rakyat. Kata dia, Pemprov DKI yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo hanya bisa tunduk kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Sekarang hanya karena sebuah sentimen pemerintaah tunduk oleh Apindo. Pemprov DKI takut hanya karena UMP Rp2,2 juta perusahaan bangkrut. Buktinya malah pabrik Suzuki akan datang di Jakarta," katanya.
No comments
Post a Comment