Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak negara-negara kuat dunia agar menunda kemungkinan tindakan militer terhadap Suriah sampai tim inspeksi senjata kimia PBB menyelesaikan penyelidikan di negara itu.
Pasukan Amerika Serikat siap melancarkan serangan ke Suriah jika Presiden Barack Obama memerintahkannya.Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dalam wawancara dengan BBC.
"Kami sudah memindahkan aset di tempatnya untuk mampu memenuhi dan mematuhi pilihan apa pun yang ingin diambil presiden."
Hagel menambahkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah menyampaikan semua pilihan rencana kepada Presiden Obama.
"Dia sudah melihatnya, Anda mempersiapkan diri. Kami siap untuk maju," tegasnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri, John Kerry, mengatakan 'tidak bisa dibantah' bukti-bukti Klik bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.
Prancis siap untuk aksi militer atas Suriah
Kepada koran Le Monde, Presiden Francois Hollande mengatakan tidak tertutup untuk menempuh serangan militer ke Suriah dalam waktu beberapa hari mendatang. Prancis menegaskan tetap siap untuk mengambil tindakan atas Suriah bersama dengan Amerika Serikat.
"Semua pilihan di atas meja. Prancis ingin aksi yang tegas dan proporsional terhadap rezim Damaskus," tuturnya dalam wawancara dengan koran Le Monde.
Menurutnya tetap ada kemungkinan aksi militer atas Suriah sebelum debat di parlemen Prancis tentang Suriah yang akan berlangsung Rabu (04/09) pekan depan.
Dia menegaskan Klik keputusan parlemen Inggris yangKlik menentang intervensi militer atas Suriah tidak mempengaruhi tindakan Prancis.
"Setiap negara berdaulat untuk berpartisipasi atau tidak dalam operasi. Hal itu sah bagi Inggris dan juga bagi Prancis," tegasnya.
Sementara itu Jerman sudah menutup kemungkinan untuk berpartisipasi dalam serangan militer ke Suriah.
Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle mengatakan kepada sebuah harian Jerman bahwa 'aksi militer tidak diupayakan dan juga tidak dipertimbangkan oleh Jerman'.
Inggris tidak akan serang Suriah
Parlemen Inggris menolak kemungkinan intervensi militer negara itu terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad yang diduga menggunakan senjata kimia.
Mosi pemerintah kalah dengan 13 mayoritas suara. Tetapi PM David Cameron mengatakan "pemerintah akan tetap melakukan tindakan yang sesuai".
Pemimpin oposisi Ed Miliband mengatakan dengan hasil ini maka aksi militer "keluar dari agenda", dan menambahkan bahwa anggota parlemen bereaksi atas kepemimpinan perdana menteri yang"angkuh dan sembrono."
Kekalahan dalam pemungutan suara ini menjadi pukulan keras bagi PM Cameron, yang mosi sebelumnya terkait bukti kesalahan Presiden Assad juga ditolak parlemen.
Anggota parlemen juga menolak mosi pemerintah dalam mendukung aksi militer di Suriah jika didukung oleh bukti dari inspektur senjata PBB, yang sedang menyelidiki tuduhan dari senjata kimia pekan lalu.
Sedikitnya 355 orang dilaporkan tewas dalam insiden serangan senjata kimia di kawasan Ghouta, luar kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu.
Inggris dan AS menyatakan pemerintahan Assad bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Sementara Damaskus menyatakan serangan dilakukan oleh pemberontak.
Ahli PBB di Suriah yang mengakhiri penyelidikan dugaan serangan gas beracun Jumat ini, akan memberikan laporan temuan awal mereka pada Sekjen PBB Ban Ki-moon pada akhir pekan nanti.
No comments
Post a Comment