SAMO News

Ratusan rakyat Afghanistan Demo Anti Pasukan Khusus AS

Ratusan rakyat Afghanistan Demo Anti Pasukan Khusus AS

Berbagi berita ini ke teman

Jenderal Joseph Dunford mengumumkan pasukan Amerika di Wardak akan digantikan oleh tentara dan polisi Afghanistan, Rabu (20/3).



SAMO News - Pejabat militer Amerika, Jenderal Joseph Dunford mengatakan Afghanistan dan Amerika Serikat telah mencapai persetujuan mengenai penarikan pasukan Amerika dari propinsi Wardak, Afghanistan selatan, dan mengganti mereka dengan pasukan keamanan Afghanistan.

Jenderal Joseph Dunford mengumumkan hari Rabu (20/3) bahwa pasukan Amerika di Wardak akan digantikan oleh tentara dan polisi Afghanistan.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah memerintahkan pengusiran pasukan Amerika dari provinsi itu setelah penduduk desa mengatakan pasukan Amerika bertanggung-jawab atas penyiksaan dan pembunuhan warga sipil – tuduhan yang dengan kuat dibantah oleh Amerika.

Amerika enggan menarik pasukan dari daerah itu karena adanya kekhawatiran bahwa penarikan tiba-tiba tersebut akan memungkinkan pemberontak memperkuat kehadiran mereka di daerah itu dan menggunakan daerah itu sebagai basis untuk menyerang Kabul, yang jaraknya hanya 25 kilometer dari Wardak.



AS-Afghanistan Upayakan Kompromi untuk Pasukan Khusus
Seorang pejabat tinggi Kabul mengatakan para pejabat Afghanistan dan Amerika sedang mengusahakan sebuah kesepakatan kompromi, yang akan memungkinkan pasukan khusus Amerika tetap berada di sebuah propinsi penting dan strategis dekat ibukota dengan imbalan pengalihan penuh kontrol atas sebuah penjara kontroversial.

Keputusan Presiden Hamid Karzai untuk mengusir pasukan khusus itu dari propinsi Wardak telah membuat marah para pejabat pertahanan Amerika. Para pejabat itu khawatir, jika pasukan itu pergi, para pemberontak akan memperkokoh keberadaan mereka di kawasan tersebut dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk menyerang Kabul,yang terletak hanya 25 kilometer jauhnya.

Pasukan khusus Amerika yang ditugaskan memerangi Afghanistan dijadwalkan untuk meninggalkan propinsi yang bergejolak sepekan yang lalu. Namun hingga, kini para pejabat Amerika dan Afghanistan mengakui, pasukan itu masih beroperasi di sana.

Seorang pejabat tinggi Afghanistan mengatakan, kemungkinan akan ada kompromi mengenai keberadaan pasukan itu di Wardak, jika Afghanistan diberi hak pengawasan penuh atas penjara Bagram. Pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu mengatakan kontrol atas Bagram akan memberi Afghanistan perasaan lebih berdaulat.

Amerika telah mengalihkan sebagian kontrol atas penjara dengan keamanan tinggi itu, dan sekitar 3.000 tersangka militan Taliban, ke Afghanistan tahun lalu. Namun, Amerika belum mengalihkan ratusan militan Taliban ke Afghanistan karena khawatir para tahanan itu akan dibebaskan.


Ratusan Warga Afghanistan Demo Anti Pasukan Khusus AS


Wakil kepala polisi Kabul, Jenderal Mohammad Daud Amin mengatakan, demonstrasi yang melibatkan sekitar 500 orang itu berlangsung damai.

Para demonstran menuntut pembebasan sembilan warga setempat yang diyakini ditahan pasukan Amerika. Para pejabat Amerika mengatakan hanya empat dari sembilan orang yang dicari itu ditangkap dalam penggerebekan bersama Amerika-Afghanistan.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai menuntut semua komando Amerika meninggalkan propinsi itu pekan lalu, namun sepakat untuk memberi komandan Amerika Jenderal Joseph Dunford lebih banyak waktu untuk merancang solusi yang bisa mempertahankan keamanan di Wardak, yang digunakan para militan sebagai pintu masuk penyusupan bom dan senjata ke Kabul.

No comments