Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan rudal balistik mereka dengan menggunakan kapal selam pada Rabu 24 Agustus pagi waktu setempat. Peluncuran rudal balistik itu dilakukan bersamaan dengan latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika yang digelar setiap tahun.
Latihan Militer AS-Korsel Melibatkan 75 Ribu Pasukan sangat ditentang oleh Korea Utara. Korea Utara memandang LATIHAN militer dua negara ini sebagai latihan invasi, Beberapa jam sebelumnya, Korea Utara meminta agar digelar rapat mendesak Dewan Keamanan PBB dengan memperingatkan bahwa latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat saat ini mendorong semenanjung Korea menuju ke ambang peperangan.
Korea Utara sudah dikenakan lima perangkat sanksi PBB sejak pertama kali menguji peralatan nuklirnya pada 2006.Negara yang terisolir ini -yang diyakini membangun senjata nuklirnya- dilarang PBB untuk menggunakan rudal balistik. Bulan lalu, Amerika Serikat dan Korea Selatan, menyetujui untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik untuk menghadapi ancaman-ancaman dari Korea Utara. Pada Januari, Korea Utara melakukan tes nuklir yang keempat, yang diklaim sebagai yang pertama kali menggunakan bom hidrogen. Tak lama setelah itu, Pyongyang meluncurkan sebuah satelit, yang dianggap merupakan uji coba teknologi rudal jarak jauh.(SHS)
No comments
Post a Comment