SAMO News - Korea Utara menyatakan tidak akan menghentikan program nuklirnya karena tekanan dari Amerika Serikat. AFP mengutip laporan Yunhap menyebutkan, Korea Utara menyatakan akan menghadapi segala bentuk ancaman dari Amerika Serikat.
Pemerintah Pyongyang menyatakan akan berdiri tegak melawan Amerika Serikat dan tidak akan "mengulang penderitaan" negara-negara lain yang menyerah di hadapan tekanan Amerika Serikat, oleh karena itu Korut akan tetap melanjutkan program nuklirnya.
Pernyataan ini mengemuka setelah Korsel dan Amerika Serikat menyatakan akan menggelar manuver gabungan pada bulan Maret hingga April mendatang.
Hadia istimewah
Korea Utara menghadiahi ilmuwan dan pekerja di balik uji nuklirnya baru-baru ini dengan lawatan menyenangkan ke Pyongyang untuk menikmati "anugerah istimewa". Demikian kata media pemerintah pada Rabu.
''Ilmuwan, teknisi, pekerja dan pejabat pelaku uji nuklir pada 12 Februari itu akan melawat ke ibukota sebagai tamu Partai Buruh yang berkuasa,'' kata Kantor Berita Korea Utara KCNA.
"Mereka akan melewatkan sejumlah hari di Pyongyang, menikmati hak-hak dan perlakuan istimewa, "kata KCNA yang menjanjikan "waktu yang menyenangkan" di gelanggang es terbuka kota itu.
Kelompok itu juga akan mengunjungi Istana Matahari Kumsusan, tempat penyimpangan jenazah para pemimpin Korea Utara yaitu Kim Il-Sung dan putranya Kim Jong-Il.
Uji nuklir ketiga Korea Utara adalah yang paling kuat sampai saat ini. Uji coba yang diklaim Pyongyang sebagai terobosan dengan piranti "miniatur".
Sementara, dunia luar bersatu untuk mengecam. Uji coba itu menuai perayaan besar di jalan-jalan Korea Utara.
Uji itu menyusul dilakukannya peluncuran roket jarak jauh yang memperoleh kritik luas pada bulan Desember.(ROL)
No comments
Post a Comment