SAMO News

INDONESIA IBARAT GADIS  CANTIK YANG MENJADI REBUTAN

INDONESIA IBARAT GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN

Berbagi berita ini ke teman
 Saat ini ada dua kekuatan besar dunia yang saling berebut pengaruh kepada Indonesia. Ibarat seorang gadis, Indonesia mempuanyai daya tarik untuk didekati yaitu kecantikan. Saat ini, bisa dikatakan dua kekuatan dunia yaitu China dan Amerika sedang berebut pengaruh di ASEAN. Tidak hanya berebut pengaruh secara militer, tetapi juga berebut pengaruh dalam hal idiologi dan juga ekonomi. Terkait dengan konflik Laut Cina Selatan, keduanya juga berebut pengaruh secara militer untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara ASEAN. Namun seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa Indonesia termasuk negara yang paling “netral”. Posisi netral Indonesia dan fakta bahwa Indonesia adalah negara paling besar dan paling berpengaruh di ASEAN, membuat kedua kekuatan tersebut berusaha mengambil hati Indonesia agar Indonesia mendukung salah satunya.


AMERIKA
 Untuk menarik hati Indonesia,Amerika yang “sedemikian baiknya” bersedia memberikan Hibah 24 F-16 Block 25 plus 6 pesawat F-16 sebagai Sparepart. Hibah tersebut adalah hibah gratis, namun Indonesia menginginkan untuk melakukan upgrade pesawat tersebut agar menjadi “setara” dengan F-16 Block 52. Bahkan desas-desu berkembang, bahwa Amerika Serikat juga memberikan izin kepada Indonesia untuk membeli rudal Canggih yaitu AIM-120 C sebagai senjata untuk F-16 ini nantinya. Hal ini dilihat dari paket upgrade tersebut yang menyertakan launcher untuk rudal AIM-120 C ini. Timbul pertanyaan, kenapa Amerika bisa menjadi sedemikian baik kepada Indonesia?? Bukankah beberapa waktu lalu, Amerika tanpa belas kasihan memberlakukan Embargo Militer kepada Indonesia? Dari beberapa pernyataan yang disampaikan oleh petinggi Amerika, terlihat bahwa mereka memberikan ”kebaikan” ini kepada Indonesia agar Indonesia mau bekerja sama dengan Amerika dalam membendung pengaruh China di ASEAN.
F-16 blok 52 untuk Indonesia


Seperti kita ketahui, Indonesia sudah mengalami pengalaman pahit dalam Embargo Militer yang dilakukan Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk tidak lagi sepenuhnya percaya kepada Amerika Serikat. Indonesia memiliki kepentingan untuk “melemahkan” pengaruh Amerika Serikat di ASEAN. Kita tau selama ini, kualitas alutsista yang diizinkan oleh Amerika Serikat untuk dimiliki Indonesia akan selalu berada kualiatas Alutsista yang diberikan kepada Singapura, Australia dan Malaysia. Ini sepertinya sudah merupakan Grand Design dari Amerika dan Sekutunya untuk membatasi kekuatan militer Indonesia. Hal ini karena bayangan kekuatan militer Indonesia seperti di tahun 1960-an didukung posisi geografis strategis dan luas wilayah, akan membuat pengaruh AS dan sekutunya berkurang bila militer Indonesia kuat.

 CHINA
 China juga tidak mau ketinggalan dengan Amerika dalam berebut pengaruh di Indonesia. Jika Amerika begitu baik dengan memberikan Hibah + Upgrade F-16, maka China memberikan bantuan lain yang memang benar-benar di butuhkan Indonesia. Bantuan yang saya maksud adalah Transfer of Technology untuk rudal anti kapal C-705 dari China. Kita tau sendiri bahwa Indonesia sedang giat mengembangkan roket dengan harapan suatu hari nanti Indonesia bisa memproduksi Rudal sendiri. Kendala yang saat ini dialami Indonesia dalam mengembangkan Rudal adalah masalah pemandu dalam rudal. Teknologi ini belum dikuasai oleh Indonesia. Dengan adanya ToT rudal C-705 dari China ini, maka Indonesia bisa belajar banyak bagaimana membuat pemandu rudal dan juga masalah detail lainnya, sehingga suatu saat Indonesia bisa mengembangkan rudal sendiri. ToT Rudal (walaupun “hanya” sekelas C-705) akan sangat berarti kepada Indonesia, karena jika Indonesia berhasil dalam ToT ini dan punya kapabilitas untuk membuat rudal sendiri, maka secara otomatis akan menaikkan daya gentar militer Indonesia. Jika roket buatan LAPAN saja sudah memberikan efek gentar bagi tetangga, maka Rudal tentunya akan memberikan efek gentar yang jauh lebih besar.
Mengapa China begitu baik kepada Indonesia? Kita tau bahwa Indonesia bukan sekutu dekat China, lalu mengapa China begitu baik kepada Indonesia? Jawabannya adalah untuk mengimbangi pengaruh Amerika di Indonesia, sekaligus memastikan Indonesia tetap pada posisi netral (tidak menentang China) dalam konflik Laut China Selatan. Indonesia yang memang dari awal berada di posisi yang cukup netral tentunya tidak akan terlalu keberatan menerima Tawaran ToT C-705 ini. Bahkan Indonesia sangat senang sekali menyambut tawaran ini. Hal ini karena Indonesia memiliki kepentingan nasional sendiri di balik ToT C-705 ini. Selama kerja sama dengan China ini menguntungkan Indonesia, maka Indonesia akan menerima bantuan dengan tangan terbuka.
Roket C-705 China untuk Indonesia

No comments