SAMO News

Tikus jadi detektor bom dan obat terlarang

Tikus jadi detektor bom dan obat terlarang

Berbagi berita ini ke teman


Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tikus dilatih khusus untuk bisa mendeteksi bahan peledak dan obat terlarang di bandara.

Sistem keamanan ini dipelopori oleh Tamar Grup-sebuah perusahaan asal Israel.

Cara kerja detektor menggunakan tikus terlatih yang dilengkapi dengan sensor biologi yang bisa mendeteksi detak jantung, cara bernapas dan faktor lainnya.

Tikus-tikus tersebut dilatih untuk bereaksi saat mereka mencium bau peledak atau obat terlarang. Reaksi mereka kemudian di rekam dengan komputer.

Jika tikus menemukan sesuatu maka petugas atau inspektur akan memberitahu pihak bandara, demikian dikabarkan SkyNews.

CEO Tamar Grup Boaz Hayun mengatakan berdasarkan penelitian sensor hewan terbukti lebih baik dibandingkan dengan manusia, dan lebih sempurna jika disandingkan dengan teknologi sensor keamanan yang diciptakan manusia.

"Sistem kami mengubah kemampuan hewan menjadi sensor biologi, dengan menggunakan tikus yang sudah terlatih di laboratorium dan mengukur reaksi mereka terhadap rangsangan luar."

"Detektor tikus tersebut ditempatkan pada titik masuk keamanan suatu tempat, dan ketika tikus tersebut itu mendeteksi sesuatu yang mencurigakan, sensor akan otomatis mencatat dan membunyikan alarm keamanan."

Sistem ini akan dipamerkan di sebuah konferensi keamanan di Tel Aviv. (Antara/SAMO)

No comments