SAMO News

Dukungan Anggaran Modernisasi Alutsista TNI

Dukungan Anggaran Modernisasi Alutsista TNI

Berbagi berita ini ke teman




Jatuhnya pesawat helikopter milik TNI Angkatan Darat di Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (08/07) sore menewaskan tiga orang, tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Disebutkan bahwa awalnya penerbangan berlangsung normal, namun kemudian bunyi mesin mulai menurun dan ketika di atas atas salah satu warga di dekat sawah, helikopter dengan nomor registrasi HA-5073 ini menjadi tidak stabil.

Helikopter terakhir kali melakukan kontak dengan tower pada 15.14 WIB, dua menit kemudian hilang kontak dan pada 15.20 WIB helikopter jatuh menimpa dua rumah warga. Keterangan yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta menyebutkan bahwa helikopter Bell 205 A-1 ini tengah dalam penerbangan terkait misi pengamanan kunjungan presiden dari bandara Adi Sumarmo Solo menuju Adi Sutjipto Yogyakarta saat jatuh di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani.




Tiga awak yang dinyatakan meninggal dunia adalah Letda Angga Juang, Serda Sirait, dan Fransisca Nila Agustin, sementara yang mengalami luka berat adalah Kapten Titus Benekditus Sinaga, Serka Rohmat, dan Serda sukoco.Hingga Jumat malam ketiganya menjalani perawatan di RS Hardjo Lukito, Yogyakarta.

TNI mengalami sejumlah kecelakan dalam beberapa tahun belakangan. Maret lalu 12 orang tewas ketika helikopter militer jatuh akibat cuaca buruk sementara pada Juni 2015 pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan menewaskan 142 orang. Peristiwa jatuhnya Pesawat Hercules A1310 type C-130 jatuh di Medan, Sumatera Utara, menuai sorotan soal kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia. Wakil ketua komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan DPR siap memberi dukungan anggaran untuk modernisasi alutsista.


Hibah alutsista seperti pesawat dari luar negeri perlu distop. Indonesia perlu mengadakan alutsista baru dengan sistem yang canggih sesuai anggaran. Pemerintah dalam hal ini kementerian keuangan juga perlu memprioritaskan anggaran untuk alutsista. DPR mendorong betul supaya kebiasaan kita memburu barang bekas hibah dievaluasi, lebih baik prioritas membeli alutsista yang baru dengan harga pasar yang jelas spesifikasinya, sesuai kebutuhan pertahanan RI





No comments