Kejutan lain dari penambahan alutsista Skadron Udara 11 adalah telah terpasangnya rudal-rudal untuk pesawat tempur Sukhoi, antara lain Rudal Zvezda Kh-31P atau istlah NATO AS-17 Krypton. Rudal Krypton buatan Rusia ini dilengkapi sensor hybrid active-pasive guidance untuk menyergap sasaran darat maupun udara seperti, sistem pertahanan musuh atau pesawat mata-mata seperti AWACS, dari jarak 200 km. Rudal anti-radar ini bisa mematikan penjejaknya saat diserang.
Krypton memiliki kecepatan sangat tinggi (Mach 3,5 atau Tiga Setengah Kali Kecepatan Suara), mampu terbang jauh (110 Km), anti-radar, memiliki kemampuan sea skimming, dan bisa mematikan penjejaknya. Rrudal Krypton termasuk ke dalam keluarga ARM (Anti Radiation Missile).
Rudal Krypton dapat diluncurkan dari pesawat Su-27, Su-30, Su-34, Su-35, dan MiG-29 dan mulai digunakana oleh Angkatan Udara Uni Sovyet (Kini Rusia) pada tahun 1988 sebagai jawaban terhadap pengembangan sistem pertahanan udara Patriot milik Angkatan Darat Amerika (US Army) dan Aegis milik Angkatan Laut Amerika (US Navy).
Rudal Krypton memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600 Kg dan mampu menembak sasaran sejauh 200 km. Karena rudal ini ditugaskan untuk menghancurkan radar musuh, Krypton tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan hanya 90 Kg (Blast Frag). Kelebihan rudal ini, mampu menghantam kapal perang, fasilitas Radar, drone , ataupun pesawat mata-mata. Untuk itu AS-17C Krypton mendapat julukan “ The AWACS Killer”.
Untuk mendapatkan kecepatan yang sangat tinggi, rudal Rudal Kh-31P didorong oleh 5 buah rocket booster dan ramjet yang dipadukan dalam dual roket pendorong.
Saat meluncur, pada tahap awal rudal ini berakselerasi dengan mesin roket untuk mendapatkan kecepatan Mach 1,8. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas untuk digantikan 4 mesin jet pendorong, untuk mencapai kecepatan tertinggi Mach 3,5. yang berguna untuk mengurangi resiko tertembak senapan mesin CIWS (Close In Weapon System) seperti Phalanx dan Goalkeeper.
Saat ini rudal Krypton digunakan oleh Rusia, India, Cina, Aljazair, Suriah, Venezuela, Peru, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.
No comments
Post a Comment