SAMO News

Jet Tempur Perancis Gempur Posisi Militan di Mali

Jet Tempur Perancis Gempur Posisi Militan di Mali

Berbagi berita ini ke teman


Prancis mengatakan telah melancarkan operasi besar di dekat Kidal, yang merupakan kota terakhir di Mali yang masih dikuasai kelompok militan Islam.Serangan udara Minggu (03/03) subuh dilancarkan hanya beberapa jam setelah Klik kunjungan Presiden Francois Hollande ke Mali.

Kantor berita Perancis (AFP) mengutip seorang pejabat militer yang mengatakan 30 jet menggempur pusat pelatihan dan logistik militan hari Minggu dalam serangan malam.

Pada hari Sabtu, Hollande mengatakan kepada rakyat Mali bahwa terorisme telah ditangkis dan diusir, namun belum ditaklukkan.

Dalam penampilan dengan presiden sementara Mali, Dioncounda Traore, pemimpin Perancis itu mengatakan Perancis memiliki kewajiban untuk campur tangan dan membantu pasukan Mali mengusir gerilyawan dari kubu mereka di utara.

Dia mengatakan kepada kerumunan yang bersorak di ibukota, Bamako, bahwa pasukan Perancis bertempur agar rakyat di negara bekas jajahan Perancis itu bisa hidup dalam damai dan memiliki demokrasi.

Warga Mali menyambut meriah kedatangan Presiden Hollande selama berkunjung ke ibukota Mali, Bamako, dan Timbuktu.

Menteri Luar Negeri Mali, Tieman Hubert Coulibaly, sudah meminta pasukan Prancis untuk berada di negaranya lebih lama.

"Dihadapkan dengan pejuang yang keras yang senjatanya harus dimusnahkan, kami berharap misi akan tetap diteruskan," katanya kepada mingguan Prancis, Le Journal du Dimanche, sehari setelah Presiden Hollande meninggalkan Mali.

Kelompok militan Islam berhasil menguasai kawasan utara Mali sejak April lalu dan ada kekhawatiran mereka akan memperluas daerah kekuasaannya, yang mendorong intervensi Prancis.

Sejauh ini pasukan Prancis tidak menghadapi perlawanan yang berarti dari kelompok militan Ansar Dine.(AFP)

No comments