Pasukan Mali yang didukung Perancis menghadapi kantong-kantong perlawanan di Mali utara, setelah mereka merebut kawasan itu bulan lalu.
VOA siaran bahasa Perancis ke Afrika melaporkan satu kontingen tentara dari Perancis, Mali dan Niger hari Kamis memukul mundur sekelompok militan Islamis dari Djebock, yang terletak 45 kilometer sebelah timur laut Gao. Warga mengatakan mereka “diteror” oleh militan itu.
Dalam perkembangan lain, empat tentara Mali tewas setelah kendaraan mereka mengenai ranjau darat. Ledakan itu terjadi Rabu di jalan raya antara Gao dan Douentza.
Sementara Perancis mulai mengurangi intervensi mereka di Mali, PBB sedang mempertimbangkan rencana untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di negara itu. Namun, para pejabat mengatakan langkah apapun harus menunggu hingga situasi keamanan disana stabil.
Duta Besar Perancis untuk PBB Gerard Araud hari Rabu mengatakan tentara negaranya tidak akan tinggal di Mali. Ia menggambarkan potensi pasukan penjaga perdamaian yang sebagian besar terdiri dari tentara Afrika yang memang sudah ada di negara itu.
Pasukan Perancis masuk ke Mali bulan lalu untuk memukul mundur militan Islamis terkait al-Qaida, yang tadinya menguasai bagian utara dan bergerak ke arah Bamako, ibukota Mali.
Kepala penjaga perdamaian PBB Herve Ladsous hari Rabu mengatakan tentara dari AFISMA, Misi Dukungan Internasional untuk Mali yang dipimpin Afrika, kini mulai bergerak masuk ke yang disebutnya “daerah-daerah operasi” di bagian utara.(VOA)
No comments
Post a Comment