SAMO News - MNLA, sebuah kelompok separatis Tuareg yang kini bekerjasama dengan Perancis, mengatakan, seorang pembom dengan kendaraan roda empat meledakkan dirinya di salah satu pos penjagaan Selasa malam (26/2). MNLA mengatakan serangan itu menewaskan tujuh orang pejuangnya dan melukai beberapa lainnya.
Sumber-sumber lain mengukuhkan serangan itu namun mengatakan jumlah korban tewas adalah enam.
Kidal berada di sisi pegunungan Ifoghas, dimana para militan Islamis bersembunyi setelah serangan pimpinan Perancis mengusir mereka dari kota-kota di Mali utara bulan lalu.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Drian melaporkan pertempuran hebat berlangsung di pegunungan itu, Selasa (26/2). Menurut Jean-Yves Drian, Perancis dan sekutu-sekutunya menarget sebuah kawasan dimana kelompok-kelompok teroris paling radikal menyembunyikan diri.
Perancis: Pertempuran Sengit Berlanjut di Pegunungan Mali Utara
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Selasa (26/2) pertempuran di wilayah Ifoghas, dekat perbatasan Aljazair, menargetkan daerah persembunyian kelompok teroris yang paling radikal.
Pasukan Perancis memasuki Mali pada bulan Januari untuk mendorong mundur militan yang bergerak menuju ibukota dan sejak itu telah bergabung dengan tentara Afrika dalam mendukung pasukan Mali.
Menurut Le Drian operasi itu dengan cepat kembali menguasai hampir semua bagian utara Mali, tapi daerah yang paling sulit belum terjangkau. Dia menyoroti tantangan dalam menjelajahi wilayah yang sangat luas untuk mencari tempat persembunyian para pemberontak yang tersisa. Menteri pertahanan itu juga membahas biaya misi Perancis yang diperkirakan lebih dari $130 juta.(VOA)
No comments
Post a Comment