Defence Technology Institute (DTI) suatu badan riset dari Kementrian
Pertahanan Thailand baru-baru ini mengeluarkan varian baru kendaraan
peluncur roket multi laras DTI-1 kepada publik.
DTI-1 merupakan kerjasama antara DTI dan China National Precision
Machinery Import & Export Corporation (CPMIEC) dengan basis peluncur
roket WS-1 buatan China.
Perbedaan yang nyata dari
tampilan kendaraan ini dari serie sebelumnya terletak pada kabin
pengemudi yang telah dilindungi secara penuh dengan pelat baja. Tersedia
pula tempat bagi awak tambahan untuk peluncuran roket sebaris di
belakang kursi pengemudi. Kendaraan yang dipakai diduga tetap
menggunakan Volvo FM-400 6x6. Tidak dijelaskan Level STANAG dari lapisan
baja untuk proteksinya.
Seperti halnya peluncur
roket WS-1, maka DTI-1 juga mempunyai diameter roket 302 mm dan dapat
menjangkau sasaran sejauh 180 km. Diameter roket dan jarak jangkau
tersebut merupakan yang terbesar di kawasan. Sebagaimana diketahui,
korps artileri Angkatan Darat Thailand memang sangat powerful dalam
persenjataan.
Rokets DTI-1 dapat dilepaskan dengan
kecepatan 5.2 mach, respon waktu yang dibutuhkan untuk penembakan adalah
20 menit. Berat kotor hulu ledaknya mencapai 150 kg, jenis hulu ledak
yang dipakai ZDB-2B sama seperti seperti WS-1B yang digunakan China.
DTI masih mempunyai satu agenda riset terkait DTI-1, dengan tetap
dibantu oleh CPMIEC negeri ini akan mengembangkan "DTI-1G [Guided]",
dengan memakai roket kendali maka presisi penembakan DTI-1 akan lebih
baik lagi.
No comments
Post a Comment