SAMO News

SU 30 INDONESIA vs F/A 18 AUSTRALIA SIAPA YANG MENANG,......?

SU 30 INDONESIA vs F/A 18 AUSTRALIA SIAPA YANG MENANG,......?

Berbagi berita ini ke teman


Inilah kebodohan pemerintah kita, Dengan mengirimkan SU-27 ke Australia rahasia kekuatan Udara kita akan diketahui oleh negara tetangga yang jelas-jelas menganggap kita musuh dan selalu usil terhadap negara kita , Contoh : Kasus lepasnya Timor-timur dan sekarang Papua… Wahai TNI AU Jgn kau kirimkan Sukhoi. Jgn karena Peswat hercules hibah, kita korbankan rahasia kekuatan udara kita

4 Sukhoi RI dan 4 F/A-18F Australia akan “bertarung” dan saling menjajal kemampuan di wilayah udara Indonesia- Australia. Kedua kelompok yang bertarung moc combat, terbang dari Pangkalan Udara Darwin dan Tindal-Katherine, Australia Utara. Jet-jet tempur dari Amerika Serikat juga berpartisipasi dalam ujicoba perang udara tanggal 27 juli hingga 17 Agustus 2012 di Australia.

Sejak Indonesia membeli SU 27 maupun SU 30, Australia terus mengkaji kemampuan pesawat tempur Rusia tersebut, karena bisa menjadi ancaman bagi mereka. Berbagai kajian tentang F/A 18 VS SU 30 dilakukan Australia. Hasilnya menunjukkan F/A- 18 Super Hornet kalah dibandingkan SU 30, hampir dari semua lini.


                                                                                   SU-30MK2 Indonesia

“Jika Flanker (Sukhoi) dibandingkan Super Hornet, tampak jelas kehebatan: firepower, kecepatan, raw agility, jarak tempuh, dan performa manuver pesawat dimiliki oleh Sukhoi

Selain itu, dari segi kecepatan supersonic, akselerasi subsonic dan kemampuan mendaki, Super Hornet kalah dari seluruh varian pesawat Sukhoi (flanker). “High speed turning performance, where thrust limited, also goes to the Flanker, as does supersonic manoeuvre performance“, tambah Carlo Kopp.

Apalagi bila membandingkan F/A 18 Super Hornet dengan SU 33 dan Su 30 MKI yang telah dilengkapi canard, maka pesaSelain kalah dari sisi performa mesin dan aerodinamika pesawat, Super Hornet juga kalah telak dalam hal kemampuan radar maupun misil. “The Flanker’s radar aperture is twice the size of the Hornet family apertures, due to the larger nose cross section”.

Begitu pula dengan sistem defensif pesawat. Super Hornet kalah telak. Terutama dalam hal Radar Warning Receiver, mid/high band defensive jammer.wat-pesawat Rusia itu sangat superior. Hal ini antara lain disebabkan kelemahan Super Hornet dalam hal “lower combat thrust/weight ratio”, serta “hybrid wing planform”.

Super Hornet juga kalah dalam hal combat radius performance, termasuk jika F/A- 18 dipasang eksternal tank. “There is no substitute for clean internal fuel”
                                                    F/A-18F Super Hornet Australia

Analisa itu juga yang tampaknya membuat Australia mempercepat pensiunnya pesawat F/A 18 mereka. F/A 18 dinilai “out of date” dibandingkan dengan Sukhoi. Australia sangat mewaspadai kemampuan pesawat Sukhoi, karena jet tempur ini juga digunakan oleh India dan China.

Pakar-pakar militer Australia menilai, perang udara di masa kini berbeda dengan di masa lalu yang banyak ditentukan lewat dog fight. Perang udara masa kini bersifat asimetris. Pesawat mana yang lebih dulu berhasil menjejak lawan atau menembak rudal, maka kemungkinan besar dialah pemenangnya.

1 comment

Anonymous said...

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami

menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play

poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan

juga rupiah | PIN BB : 58ab14f5