SURABAYA, SAMO News - Calon Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Kerja Nasional Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, di Surabaya, Minggu (28/10). Di hadapan ribuan relawan dan tim kampanye daerah dan nasional yang hadir, Joko Widodo mengajak semua tim kampanye bekerja keras memenangkan pasangan nomor urut 1, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Rapat Kerja Nasional Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, merekomendasikan 14 poin untuk memenangkan Pilpres 2019. Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni mengatakan, tim pemenangan menargetkan meraih 70 persen suara. Hal ini sangat penting untuk memastikan kemenangan yang diraih tidak menjadi gugatan ke Mahkamah Konsitusi bila selisih suara tidak terpaut jauh. Selain itu, tim koalisi diminta memperkuat dukungan melalui kader partai, anggota legislatif maupun calon anggota logislatif, untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.
“Kita punya kesepakatan bahwa kemenangan Pak Jokowi harus 70 persen. Ada pendisiplinan internal partai-partai, kalau ada kader partai, calon anggota legislatif atau anggota legislatif partai lama yang tidak memberikan dukungan ke Pak Jokowi akan ada sanksi internal yang dilakukan,” ujar Raja.
Joko Widodo usai memberikan arahan pada tim kampanye nasional dan daerah yang hadir di Surabaya, meminta satu suara untuk mengkampanyekan dirinya dengan Ma’ruf Amin, di antaranya mengenai keberhasilan dan ide gagasan yang selama ini telah suarakan oleh Jokowi. Tim kampanye juga diminta dapat menepis kampanye negatif yang menyerang, tanpa harus membalas dengan melakukan hal serupa.
“Yang kita selalu ingin tawarkan adalah adu program, adu ide, adu gagasan, adu prestasi, adu rekam jejak. Ya narasi besar itu yang harus satu garis dari nasional sampai ke daerah. Tidak usah terpancing oleh hal-hal sepertin itu, tapi juga harus bisa menjawab, kalau ada masyarakat bertanya harus bisa menerangkan, itu saja,” kata Jokowi.
Terkait dengan keunggulan suara Jokowi-Ma’ruf pada beberapa hasil survei, Jokowi meminta timnya tidak menjadikan hasil survei sebagai acuan sehingga melupakan pekerjaan yang harus dilakukan.
“Tadi juga saya sampaikan mengenai hasil-hasil survey, jangan dipakai itu untuk menjadikan kita terlena, saya sampaikan. Bahwa survei-survei itu harus menjadi koreksi mana yang kurang ya dievaluasi, mana yang perlu diperbaiki, harus menjadi evaluasi dan koreksi bagi seluruh tim. semuanya harus kerja keras, saya sampaikan. Jangan terlena dengan yang namanya survei, saya sampaikan, semua harus tetap kerja.” (VOA)
“Tadi juga saya sampaikan mengenai hasil-hasil survey, jangan dipakai itu untuk menjadikan kita terlena, saya sampaikan. Bahwa survei-survei itu harus menjadi koreksi mana yang kurang ya dievaluasi, mana yang perlu diperbaiki, harus menjadi evaluasi dan koreksi bagi seluruh tim. semuanya harus kerja keras, saya sampaikan. Jangan terlena dengan yang namanya survei, saya sampaikan, semua harus tetap kerja.” (VOA)
No comments
Post a Comment