SAMO News

Terbongkar Surat Komando  Dari Sobron Aidit

Terbongkar Surat Komando Dari Sobron Aidit

Berbagi berita ini ke teman



SAMO News -- Fenomena akan kebangkitan kembali paham komunis/PKI di bumi pertiwi ini sudah semakin menampakan diri. Adanya lambang-lambang palu arit simbol PKI yang ramai tersebar di tengah-tengah masyarakat, bahkan partai PDIP yang di ketuai oleh Megawati dan partai pengusung Jokowi secara terang-terangan mempublikasikan kerja sama dengan PKC (Partai Komunis Cina).



Dengan adanya surat komando dari Sobron Aidit (adik kandung DN.Aidit yang menetap di paris) yang memakai nama samaran Mohamad Rasyid francis yang di tujukan antara lain kepada mantan politbiro (zaman PKI dulu), tokoh YAPTRI, JAKKER, tokoh PRD, melalui Pramoedya Ananta Toer.



Maka pada 17 maret 1999 di jl.Bungur V No.13 Solo di adakan pertemuan tokoh-tokoh eks PKI, di hadiri sekitar lima belas orang di prakarsai okeh Bambang Isti Nugroho dan Theopile Sutomo (kelompok studi palogen yogya). Tokoh yang hadir antara lain Rewang, Tjugito, Oka Sukanta, dan Wignya Wandoyo. Pertemuan tersebut membahas surat komando Sobron Aidit.



Surat Komando Sobron Aidit: “saya( Sobron Aidit) telah mendelegasikan teori ini kepada kawan-kawan muda PRD, tetapi kawan-kawan muda ini telah terkontaminasi dengan pengaruh aliran gaya nalar NPA, sehingga gaya nalar emosional lebih mengemuka di banding gaya nalar kawan tua yang lebih defenisive tertutup.



Saya memahami maksud kawan-kawan muda di PRD yang seolah-olah merasa diri aman dan independen, tetapi saya sarankan agar gerakan ekspose diri bukanlah warna gerakan di saat Kyai mendominasi. Kawan harus cukup Sabar menunggu, sebab itu sebelum ekspose diri biasakan bersikap halus menyalurkan pikiran melalui PRD, PDI Megawati, PNI Marhaen, Partai Buruh Nasional (PBN), Partai Kerakyatan, Atau separatisme lainnya dengan tetap memegang teguh kendali ajaran.



Bila ini telah di lakukan, maka saya yakin percepatan gerakan lambat laun akan terealisasi, paling tidak enam tahun kedepan melalui SU-MPR Paska Orde Reformasi ini sebagaialternatif lain dan revolusi sosial”.



Sekarang reformasi sudah lewat dan saat ini kita memasuki masa setelah reformasi, di rezim saat ini masyarakat merasakan seperti ada di masa tahun 1965 di mana PKI menjalankan ideologinya dan masuk di berbagai sektor baik sektor masyarakat dan negara.(SG)

No comments