SAMO News--TNI Angkatan Udara dijadwalkan akan menggelar latihan puncak di Pulau Natuna, dekat wilayah sengketa Laut Cina Selatan, Kamis (06/10), dengan tujuan menguji profesionalisme dan kesiapan operasi udara.
Hal itu disampaikan oleh Kadispen TNI Angkatan Udara, Marsma TNI Jemi Trisonjaya, kepada rekan wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.
"Ini hanya untuk menguji profesionalisme dan kesiapan operasi udara khususnya untuk TNI Angkatan Udara. Kemudian kekuatan yang dilibatkan 2.000 personel lebih dengan kekuatan pesawat kurang lebih 80," jelasnya.
Ditambahkanya latihan puncak merupakan rentetan dari semua latihan yang telah dilaksanakan oleh satuan-satuan TNI AU, mulai dari tingkat perorangan, satuan, hingga tingkat komando utama.Di antara pesawat yang diterjunkan meliputi pesawat tempur buatan Russia, Sukhoi, dan pesawat tempur buatan Amerika Serikat, F-16.Latihan puncak di Natuna, Kepulauan Riau tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Ramizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dan tahun ini latihan berlangsung di tengah ketegangan akibat sengketa wilayah Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh sejumlah negara, termasuk Cina, Vietnam dan Filipina.
'Tidak provokasi'
Meskipun kepulauan Natuna merupakan wilayah Indonesia, Cina sebelumnya mengatakan bahwa kedua negara mempunyai wilayah yang tumpang tindih di perairan Natuna. Indonesia menolak tegas klaim Cina itu.
Menurut Kadispen TNI Angkatan Udara, Marsma TNI Jemi Trisonjaya, latihan puncak tahunan itu tidak dimaksudkan untuk melakukan provokasi terkait klaim wilayah. "Tidak ada arah ke sana untuk memprovokasi karena ini wilayah kita, juga Natuna, sehingga latihan puncak TNI Angkatan Udara dilaksanakan di mana saja tidak bermasalah karena masih di wilayah kita. Ini tidak ada hubungannya dengan konflik Laut Cina Selatan."
Latihan puncak TNI AU di Pulau Natuna digelar hampir bersamaan dengan latihan gabungan antara militer Filipina dan Amerika Serikat, serta latihan terpisah tahunan yang dikenal dengan Bersama Lima dan yang melibatkan Australia, Malaysia, Singapura, Selandia Baru dan Inggris di Laut Cina Selatan.
TNI menambah kekuatan militer di Natuna
Angkatan Darat, Laut dan Udara Indonesia telah menyusun formula untuk memperkuat pertahanan di Natuna. Pihak militer mengatakan sedikitnya ada tambahan satu batalion untuk memperkuat pangkalan angkatan laut yang sudah ada di Natuna.
Angkatan Darat, yang sekarang mengerahkan 800 prajurit di Natuna, akan menambah jumlahnya hingga 2.000 di tahun 2016.
Angkatan Udara juga akan menambah pesawat tempur di wilayah itu.
Natuna saat ini kekurangan fasilitas untuk mengakomodasi sejumlah besar pesawat. Angkatan Laut telah mengirim tujuh kapal perang ke perairan Natuna bulan lalu untuk berkeliling dan "menjaga kedaulatan", menurut juru bicara AL, Laksamana Pertama M. Zainudin.
Bulan ini, Angkatan Laut mengirim 14 kapal perang untuk mengawasi Laut Cina Selatan.
Sektor pertahanan udara juga mengerahkan radar di beberapa bagian pulau untuk melakukan operasi pengawasan selama 24 jam.
Sebagai tambahan, Indonesia menandatangani perjanjian dengan Jepang awal bulan ini untuk menerima teknologi dan peralatan militer, yang sebagian besarnya dikirim untuk digunakan di Pulau Natuna.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
1 comment
ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami
menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play
poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan
juga rupiah | PIN BB : 58ab14f5
Post a Comment