PDI Perjuangan akhirnya memutuskan untuk mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal dengan Ahok, bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat di pemilihan gubernur Jakarta Februari 2017.
SAMO News - Dalam keterangan di Jakarta, Selasa (20/09) malam, Ahok oleh PDI Perjuangan disandingkan dengan Djarot sebagai calon wakil gubernur. Nama Ahok-Djarot diumumkan ke publik bersama calon-calon kepala daerah yang didukung PDI Perjuangan di pilkada serentak 2017.
Di luar PDI Perjuangan, partai yang menyatakan mendukung Ahok adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Partai Golkar.
Selain Ahok, nama-nama yang juga mengemuka adalah Sandiaga Uno yang disokong Partai Gerindra. Yusril Ihza Mahendra, mantan menteri, juga menyatakan diri ingin menjadi orang nomor satu di Jakarta.
Komisi Pemilihan Umum akan menerima pendaftaran calon gubernur dan wakilnya dari jalur partai politik pada tanggal 21 sampai 23 September. Hamdi Muluk, pengamat psikologi politik dari Universitas Indonesia menyebut pemilihan calon gubernur DKI Jakarta sebagai 'yang paling heboh' dan 'yang paling panas' dan dipicu oleh sosok Ahok 'yang unik'.
"Belum pemilihan saja sudah panas sekali dan ini karena dipicu oleh sosok Ahok yang unik. Untuk pertama kalinya dalam peta politik ada calon dari minoritas, agama dan ras, di tempat yang sentral (Jakarta)," kata Hamdi kepada BBC Indonesia.
Ahok, politikus dari etnik minoritas dan non-Muslim, naik menjadi gubernur Jakarta pada November 2014, setelah Joko Widodo terpilih menjadi presiden. Ahok adalah pasangan Jokowi di pemilihan gubernur Jakarta pada 2012.
Beberapa jajak pendapat memperlihatkan Ahok masih yang paling populer di antara nama-nama yang sejauh ini menyatakan berminat memimpin Jakarta. Di sisi lain, ada sejumlah seruan dari ormas Islam agar para pemilih di Jakarta tidak memilih calon non-Muslim.
Indonesia Beduka.
Rakyat Indonesia akan berduka, Jika Ahok akan memenangi pemilihan gubenur DKI. Terlepas kalah dan menang, dalam pemilihan presiden dan wakil presdien 2019, Ahok bakal diproyeksikan untk mendaingi Jokowi, bahkan dalam pilpres 2024 Ahok akan maju dalam pemilihan presiden. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digawangi mantan presenter Grace Natalie kemungkinan akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilpres 2019.
Analisis itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDJ), R Mubarrod kepada intelijen (30/03). “Kalau saya lihat PSI ini arahnya akan menjadikan Ahok sebagai tokoh dan bisa diangkat di Pilpres 2019,” kata Mubarrod.
Di satu sisi, menurut Mubarrod, PSI merupakan kumpulan anak muda potensial, meskipun belum memiliki basis pendukung yang kuat. “Untuk menarik pendukung, maka Ahok akan dijadikan magnetnya,” papar Mubarrod.
Kata Mubarrod, kemungkinan Ahok akan menerima PSI sebagai syarat untuk maju sebagai capres 2019. “Bagi Ahok yang penting ada partai yang mendukung. Saat ini, Ahok ingin menjadi media darling, sebagaimana Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta,” jelas Mubarrod.
Dalam ‘Silaturahmi Tokoh Bangsa ke-7’ yang diselenggarakan di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta(26/03), Grace Natalie memperkenalkan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Perkenalkan saya Grace, Ketua Umum PSI. Saya perempuan, muda, non-Muslim dan Tionghoa. Kalau bukan di Muhammadiyah dan juga NU, tentu saya tidak bisa duduk bareng tokoh senior yang saya hormati ini. Mungkin saya akan ditempatkan di barisan paling belakang,” ungkap Grace.
Red
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments
Post a Comment