Setelah sukses mengorbitkan satelit Lapan-A2, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Negara (Lapan) kembali meluncurkan satelit generasi terbaru.
Namanya satelit Lapan-A3 atau disebut juga Lapan-IPB. Seperti generasi sebelumnya, Lapan-A3 diluncurkan di pusat peluncuran roket Badan Antariksa Satish Dhawan, Sriharikotta, India.
Pengorbitan ini lancar seperti saat pengorbitan satelit Lapan-A2 pada 28 September 2015 lalu. Pengorbitan kedua satelit itu dalam satu paket kontrak bernilai 1,1 juta euro (sekitar Rp 14,8 M).
Satelit berbobot 114 kg itu memiliki sejumlah fitur atau kemampuan. Diantaranya adalah memotret pergerakan kapal di perairan dan penginderaan jarak jauh.
Untuk hasil penginderaan jarak jauh, nantinya akan diolah bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). ’’Itulah kenapa namanya satelit Lapan-IPB,
Hasil pengideraan jarak jauh itu bisa dimanfaatkan untuk prakiraan musim, pertanian, dan pemantauan titik panas (hot spot). Selama ini pemerintah Indonesia sudah bisa melakukan fungsi-fungsi itu, namun dengan bantuan satelit luar negeri.
Khusus untuk urusan komponen pembuatan satelit Lapan-A3, Lapan mengucurkan uang sampai sekitar Rp 60 miliar.
Ada perbedaan rute lintasan atau orbit satelit Lapan-A2 dengan Lapan-A3. Saat ini satelit Lapan-A2 sudah mengorbit di angkasa dengan sifat akuatorial atau mengikuti garis katulistiwa.
Sedangkan satelit Lapan-A3 mengorbit antara kutub utara dengan kubut selatan (polar). Sehingga data-data pengindaraan jarak jauh yang tidak bisa ditangkap satelit Lapan-A2, bisa dilengkapi hasil jepretan satelit Lapan-A3.(ayy)
No comments
Post a Comment