SAMO News

Australia Peringatkan Kemungkinan Serangan di Indonesia

Australia Peringatkan Kemungkinan Serangan di Indonesia

Berbagi berita ini ke teman


SURABAYA INDONESIA, SAMO News ; Australia telah mengeluarkan peringatan terorisme bagi Indonesia, memperingatkan bahwa teroris kemungkinan sedang dalam persiapan tahap akhir untuk melancarkan serangan di Indonesia. Departemen Luar Negeri Australia merilis peringatan itu hari Kamis (25/2), mendesak wisatawan untuk berhati-hati ketika mengunjungi Indonesia, termasuk pulau Bali yang sangat populer dengan wisatawan internasional.



Peringatan Australia itu menyusul peringatan serupa yang dikeluarkan pada hari Minggu untuk kota terbesar di Malaysia, Kuala Lumpur. Ibukota Indonesia, Jakarta, telah menjadi tempat beberapa serangan teroris, yang terbaru pada tanggal 14 Januari, ketika ledakan dan tembakan menewaskan enam orang. Serangan itu diklaim oleh kelompok militan Negara Islam (ISIS.)



Dari Surabaya Jawa Timur, Panglima Kodam V Brawijaya bersama Gubernur dan Kapolda Jawa Timur mengajak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur, Selasa (23/2), menyikapi persoalan seperti narkoba, radikalisme dan terorisme yang mengancam Jawa Timur.



Mahasiswa diminta proaktif dan peduli terhadap situasi lingkungannya, agar tidak disusupi kelompok-kelompok radikal yang dapat merusak masa depan generasi muda.


“Sekarang yang lagi ngetrend yang kita hadapi adalah masalah narkoba, radikalisme, terorisme. Saya mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk sama-sama memerangi itu. Kalau ada temannya, tetangganya yang kiranya agak aneh-aneh, supaya segera dilaporkan kepada aparat, apakah itu TNI maupun Polri yang terdekat di situ,” kata Mayjen TNI Sumardi, Pangdam V Brawijaya.



Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, keterlibatan mahasiswa sebagai generasi muda sangat dibutuhkan, untuk menjaga idealisme dan nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, komitmen generasi muda terhadap NKRI, Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan sangatlah penting, untuk menguatkan negara dari ancaman dan gangguan dari luar.



“Peran dia intelektual muda, dia harapan dari kita semuanya, kalau dia komitmen terhadap bagaimana tentang NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Kebhinekaan kita tuntas, bangunannya, basisnya sudah kokoh, jadi pondasinya sudah kokoh, ideologi negaranya sudah kokoh, bangunan di atasnya dibicarakan terus,” kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.


Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji menegaskan, persoalan radikalisme dan terorisme yang mulai masuk di kalangan generasi muda, menjadi alasan pemerintah dan aparat keamanan menggandeng mahasiswa. Persoalan radikalisme dan terorisme, menurutnya, bersumber pada kesalahan pemahaman dan pemikiran mengenai nilai kebangsaan.


“Termasuk juga masalah teroris, jadi masalah radikalisme ini, pemikiran-pemikiran inilah harus kita sama-sama kita perangi bersama, karena susah kalau mengatasi ini karena pemikiran itu tidak bisa diatasi dengan hanya pembicaraan, harus dengan dogma-dogma,” kata Irjen Pol Anton Setiadji, Kapolda Jawa Timur.


Terkait ditangkapnya lima tersangka teroris di Malang, Jawa Timur beberapa hari lalu, Anton Setiadji memastikan bahwa merekamerupakan bagian dari jaringan teroris yang beraksi di Thamrin, Jakarta. Pihaknya menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan obyek vital, dan wilayah-wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris di Jawa Timur.






“Ini yang rangkaian kemarin dari Thamrin. Rekan-rekan Densus kan bergerak, terus kemudian Gegana kita patroli tiap malam, termasuk rumahnya Pangdam, rumahnya Gubernur kan kita patroli, dan ini kita antisipasi terus,” lanjutnya. [pr/ab/VOA]











No comments