Khan Al-Assal dikenal sebagai kunci utama pertempuran untuk menguasai Aleppo – kota terbesar di Suriah. Baik kelompok oposisi maupun pasukan pemerintah Suriah saling tuduh telah menggunakan senjata kimia dalam pertempuran di desa itu awal tahun ini, yang menewaskan sekitar 30 orang.
Kunjungan PBB ini dilakukan setelah sebelumnya Kepala Badan Perlucutan Senjata PBB Angela Kane dan Kepala Tim Penyelidik Senjata Kimia PBB Ake Sellstorm berkunjung ke Damaskus. Keduanya berkunjung ke Damaskus atas undangan pemerintah Suriah.
Pasukan pemerintah dan pemberontak telah saling tuding soal penggunaan serangan kimia di Suriah. Rejim Presiden Bashar Al-Assad ingin agar PBB menyelidiki satu insiden di Khan Al-Assal dan menolak mengijinkan penyelidikan yang lebih luas – termasuk akses ke lokasi-lokasi lain.Sedikitnya 100 ribu orang tewas dalam pertempuran selama lebih dari dua tahun di Suriah, dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi.
Presiden Suriah buka akun di Instagram
Pemerintah Suriah membuka akun di layanan berbagi foto Instagram, yang berisi kegiatan Presiden Bashar al-Assad dan istrinya Asma.
Di akun tersebut Presiden Assad dan Asma antara lain menyambut para pendukung dan mengunjungi warga Suriah yang terluka di rumah sakit.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengatakan sangat disayangkan rezim Assad memanfaatkan Instagram guna menutupi brutalitas dan penderitaan rakyat yang diakibatkan oleh tindakan pemerintah Suriah.Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebut akun presiden Suriah ini sebagai upaya murahan dan menjijikkan untuk memperbaiki citra pemerintah Suriah. "Ini tak lebih dari upaya untuk meningkatkan citra rezim Suriah," kata Harf.
Harf mendesak agar orang mencari foto-foto asli, yang tidak direkayasa, tentang Suriah, bukan melalui akun ini.Ia mengatakan akun Instagram milik pemerintah Suriah ini mengabaikan kekejaman di Homs dan kota-kota lain.
PBB mengatakan lebih 100.000 orang meninggal dalam konflik bersenjata, sejak pemerintah menumpas gerakan perlawanan pada Maret 2011.
Para pengamat mengatakan langkah Suriah memanfaatkan Instagram membuktikan bahwa rezim di Damaskus ingin menggunakan berbagai layanan media sosial untuk menaikkan citra, yang sayangnya tidak banyak mencerminkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.(VOA/BBC)
No comments
Post a Comment