Pengerahan pasukan Inggris di Afghanistan merupakan bagian besar dari operasi militer di negara itu dengan dukungan dari 215 Korps Pasukan Nasional Afghanistan(ANA) untuk membersihkan distrik Sangin di provinsi Helmand dari Taliban. Dalam operasi ini pasukan Inggris menjadi mentor Brigade 3/215, bergerak ke utara menuju Sangin membersihkan wilayah dan menyita persenjataan milik Taliban yang disimpan di sepanjang lokasi dengan dukungan Brigade 2/215.
Kelompok penasehat Brigade, yang dibentuk dari Batalion Senapan ke-4, memberi dukungan pada Brigade 3/215. Dalam operasi ini diklaim ada lebih dari 30 peledak rakitan ditemukan dan dihancurkan oleh ANA, sementara dua kendaraan milik Taliban disita juga sejumlah amunisi dan senjata.
Militer Inggris memuji kinerja pasukan tuan rumah dalam operasi ini.Brigadir Rupert Jones yang menjadi Komandan Gugus Tugas untuk wilayah Helmand mengatakan operasi ini menunjukkan betapa efektifnya Brigade 3/215 dari ANA saat ini.
"Dalam operasi di Sangin pekan lalu tersebut mereka telah menunjukkan kemajuan dan kemandirian lebih," katanya.
"(Operasi tersebut) sangat mengesankan menunjukkan kemampuan Pasukan Nasional Afghanistan sesungguhnya."
Komandan militer Afghanistan meminta bantuan tersebut awal bulan ini untuk operasi di distrik Sangin, wilayah yang dipertahankan pasukan Inggris dari Taliban hingga 2010.
Sekitar 80 anggota dari Batalion Senapan ke-4 Inggris, yang bermarkas di Kam Bastion di Provinsi Helmand dilibatkan.
Kementrian Pertahanan Inggris mengatakan sejumlah anggota perlawanan dari Taliban ditangkap atau ditembak mati namun sejauh ini belum ada korban dari kubu Inggris. Menurut laporan koran Sunday Times, Menhan Philip Hammond secara pribadi mengizinkan kembalinya para prajurit Inggris itu ke medan perang di Afghanistan.
Dalam laporan Dephan Inggris ada 106 anggota pasukan telah terbunuh selama ditugaskan ke sana antara 2006 sampai 2010. pasukan ini dinaggap cukup besar sehingga atas permintaan Dephan, laporan tentang pengiriman pasukan ini ditunda hingga operasi militer usai.(BBC)
No comments
Post a Comment