SAMO News

China Ingin Kuasai Pasar Ponsel Global

China Ingin Kuasai Pasar Ponsel Global

Berbagi berita ini ke teman


Dua dari perusahaan-perusahaan jaringan dan telekomunikasi terbesar di China bersiap merambah pasar-pasar global untuk perangkat bergerak teknologi tinggi dan bersaing dengan raksasa-raksasa teknologi seperti Apple dan Samsung dengan produk-produk mereka sendiri.

Huawei, menurut data kantor berita Reuters, merupakan pembuat ponsel terbesar keempat dalam kuartal pertama 2013, di bawah LG Electronics, Apple dan Samsung, dan menjual sembilan juta ponsel, sebagian besar di China.

Ponsel ZTE Grand S Lite baru saat ditambilkan di sebuah kongres teknologi di Barcelona, Spanyol (25/2).Ponsel ZTE Grand S Lite baru saat ditambilkan di sebuah kongres teknologi di Barcelona, Spanyol (25/2).
ZTE Corp. berharap menarik pasar Amerika Serikat dengan serangkaian produk kombinasi ponsel/tablet, sementara Huawei menyasar Asia dan Eropa barat dengan ponsel super tipis.

Para ahli industri memperingatkan bahwa menantang penguasa pasar seperti Apple dan Samsung tidak akan mudah.

Namun Richard Yu, ketua Huawei, sangat yakin, beberapa mengatakan ia terlalu percaya diri, bahwa perusahaannya mampu melakukannya.

"Untuk produk terbarunya, Apple membuat telepon itu sangat mudah dipakai," ujar Yu kepada surat kabar Telegraph baru-baru ini.

“Namun jika kita hanya belajar dari mereka, kita tidak bisa mengejar. Kita ingin lebih canggih dari mereka."

Keuntungan Domestik China

Kitty Fok, manajer pemasaran dari perusahaan riset pasar global, IDC, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan China seperti Huawei dan yang lainnya akan mendapatkan bantuan dalam menantang pemimpin-pemimpin industri.

Fok mengatakan fokus jangka panjang pemerintah China untuk sektor teknologi tinggi dan keteguhannya dalam mengembangkan teknologi informasi (TI) memberi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan China, baik swasta maupun afiliasi pemerintah.

Pemerintah di Beijing juga telah "mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan China," ujar Adam Segal, akademisi China dari Dewan Hubungan Luar Negeri di New York.

Pemerintah China "memiliki ketertarikan yang jelas dalam mengubah jargon 'made in China (dibuat di China)' menjadi 'innovated in China (diciptakan di China)'," ujar Segal.

"Dan mereka secara gamblang memperlihatkan bahwa mereka tidak ingin bergantung pada Barat."

Adanya dominasi merek-merek seperti Apple, Samsung dan sistem operasi Android milik Google, pemerintah di Beijing semakin khawatir dengan penetrasi teknologi asing dalam masyarakat China dan lebih menyukai jika perusahaan-perusahaan domestik yang memainkan peranan tersebut.

"Ini adalah salah satu alasan mengapa China mengeluarkan Google dan mengapa China ingin ada pengganti lokal untuk hal-hal seperti Facebook, Google dan Twitter," ujar Dean Cheng, akademisi China dari Heritage Foundation di Washington.

No comments