BIMA NTB SAMO News -- Berawal dari kekuatan musuh berjumlah 1 Kompi dengan jumlah personil 1 Batalyon terdiri dari 1 Kompi minus GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) diperkuat telah menduduki wilayah Bima, maka TNI dari Batalyon Infanteri Marinir-7 Brigif 3 Mar Lampung, dipimpin Letkol (Mar) Agus Setya Warman (Danyonif), mengobrak abrik dan melakukan Pendaratan Khusus (Ratsus) Amfibi, di pinggiran pantai Kedo, Lawata, dalam rangka perebutan Pelabuhan dan kantor PT. Pertamina Bima NTB, Jumat dini hari (17/5).
Musuh dengan disposisi dan komposisi Komando Kompi dengan satu Peleton diperkuat MO (Mortir) 60 menduduki Pelabuhan Bima dan sekitarnya serta gudang perbekalan. Kemudian satu Peleton minus diperkuat dua pucuk MO-60 GBNM (Gerakan Bersenjata Nusa Merdeka) menduduki Pertamina di Teluk Lawata Bima. Musuh satu Peleton dengan dua pucuk SMS (Senjata Mesin Sedang) juga menduduki SMK Jatiwangi, satu regu dengan 2 pucuk SMS sedang menjaga gudang amunisi di Kampung Surilampe dan satu Regu berikutnya menduduki kampung Rontu Bima.
Melihat situasi sudah tidak kondusif TNI berkekuatan 284 personil terdiri dari 270 prajurit Marinir dan 14 Taifib (Pengintaian Amfibi) segera mengambil langkah untuk kembali merebut sasaran Pelabuhan dan Pertamina yang telah dikuasai musuh tersebut. Satu Batalyon Tim Pendarat (BTP) Pasukan Pendarat (Pasrat) dengan menggunakan 3 (tiga) KRI yakni 2 KRI jenis Frosch dan satu KRI jenis Parchim yaitu KRI Teluk Sangkurilang, KRI Teluk Gilimanuk, dan KRI Teuku Umar. Pukul 02.00 satu demi satu prajurit TNI melakukan renang rintis sampai ke bibir pantai, kemudian memberikan tanda taktis agar prajurit lain menyusul. Prajurit yang lain menyusul menggunakan perahu karet (LCR) kemudian melaksanakan pendaratan Amfibi memakai teknik Ratsus dengan 21 perahu karet kemudian melaksanakan serbuan ke Pelabuhan dan Pertamina.
Pasrat akan bergerak dengan kerahasiaan tinggi dan merebut sasaran satu demi satu yang pada akhirnya Pasrat akan menduduki dan menguasai Kota Bima Komplek selama 2 hari dari tanggal 17 sampai 18 Mei 2013.(PUSPEN TNI)
No comments
Post a Comment