Balikpapan SAMO News -- Keberanian dan kehebatan pilot tempur TNI AU bisa dibanggakan. Dengan perintah dari Penguasa udara Komando Gabungan (Kogab) TNI dibawah pimpinan Panglima Komando Tugas Udara Gabungan (Pangkogasudgab) berhasil memaksa turun pesawat musuh yang masuk ke wilayah udara Kalimantan, jenis pesawat dengan nomor lambung B-737 milik negara "Sonora" di lapangan udara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, pukul 11.15 Wita, Minggu (5/5).
Peristiwa tersebut terjadi setelah pada pukul 10.20 Wita satuan Radar 224/Kwandang menangkap pesawat tak dikenal memasuki wilayah udara Kalimantan pada posisi georef AB.00.30 atau sebelah utara perairan Manado menuju Alki II dengan ketinggian 23.000 feet dan dengan kecepatan 400 ktr atau 750 km/jam.
Selanjutnya temuan tersebut dilaporkan petugas monitoring Radar 224 kepada Dansatgas Pertahanan Udara (Hanud) dibawah Komando Tugas Gabungan. Dansatgas Hanud Kolonel Penerbang Fajar memerintahkan seluruh jajaran melaksanakan siaga I siap tempur II dan melaporkan secara terus menerus pergerakan sasaran. Setelah melaksanakan identifikasi secara elektronis sasaran tersebut dinyatakan sebagai Lasa X, selanjutnya Dansatgas Hanud melaporkan kepada Komando Atas (Kogasudgab).
Karena sasaran menuju wilayah Coverage Satrad 223/Bpp akhirnya Pangkogasudgab Marsekal Muda TNI Agus Supriyatna memerintahkan Satrad 223/Bpp meningkatkan siaga I dan siap tempur I dan memerintahkan 1 Flight F-16 untuk melaksanakan penyergapan (Screamble Intercept) ke arah sasaran di posisi Alki II.
Setelah dilaksanakan penyergapan dan identifikasi visual diketahui sasaran adalah pesawat intai B-737 berbendera negara "Sonora", perintah Dansatgas Hanud untuk melaksanakan pemaksaan mendarat (Force Down) di pangkalan TNI AU terdekat.
Setelah berhasil menggiring dan memaksa pesawat musuh mendarat di pangkalan udara Sepinggan Balikpapan, unsur Lanud Balikpapan dibawah Satgas siaga untuk melaksanakan introgasi dan mengumpulkan keterangan dari pilot atau Crew Pesawat B-737, selanjutnya dilaporkan ke Komando Atas.
Menurut Kolonel Penerbang Fajar, pelaksanaan pengejaran berjalan sekitar 55 menit, "selama 55 menit akhirnya pesawat F-16 berhasil menggiring dan memaksa pesawat musuh mendarat, namun apabila tidak mau turun dengan sangat terpaksa pesawat tersebut kita tembak jatuh, "tegasnya.
Peristiwa tersebut merupakan skenario latihan lapangan Satgasudgab pada Latihan Gabungan TNI 2013 yang dilaksanakan di Sangatta, Tarakan dan Bima, Nusa Tenggara Barat mulai 5 hingga 18 Mei 2013.(PUSPEN TNI)
No comments
Post a Comment