Aparat keamanan Malaysia mengatakan mereka berunding dengan orang-orang bersenjata dari Filipina selatan yang mendarat di negara bagian Sabah.
Perundingan diadakan agar lebih dari 100 warga Filipina selatan tersebut bersedia pergi.
Kepolisian Malaysia mengatakan para pengacau itu mendarat di distrik Lahad Datu pada Selasa (12/02).
Mereka dikepung oleh aparat keamanan tetapi menolak untuk meninggalkan wilayah Malaysia.
Lebih dari 100 pengacau bersenjata itu menyebut diri mereka sebagai "tentara kerajaan" Kesultanan Sulu, kesultanan yang pernah berjaya menguasai sebagian wilayah Filipina selatan dan Sabah di Malaysia.
Dalam perundingannya dengan aparat keamanan Malaysia, mereka menuntut agar diakui sebagai anggota Kesultanan Sulu.
Di samping itu mereka menuntut jaminan dari Malaysia agar orang-orang mereka yang masuk ke wilayah Sabah tidak dipaksa pulang ke Filipina selatan yang dilanda pemberontakan selama puluhan tahun.
Pihak berwenang Malaysia mengatakan orang-orang bersenjata itu harus meninggalkan wilayah Malaysia terlebih dulu dan tuntutan mereka bisa disalurkan lewat jalur diplomatik.
Seorang pejabat militer Filipina mengatakan warga negara itu yang mendarat di Sabah mempunyai hubungan dengan klan Kiram yang ingin mengklaim wilayah Sabah.
No comments
Post a Comment