Tampil hari Sabtu (2/2) bersama Presiden sementara Mali, Dioncounda Traore, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan Perancis berkewajiban campur tangan dan membantu pasukan Mali mengusir militan Islamis dari markas mereka di Mali utara.
Kepada massa yang bersorak sorai di Bamako, Presiden Hollande mengatakan, pasukan Perancis bertempur supaya rakyat Mali di bekas jajahan Perancis itu bisa hidup dalam damai dan memiliki demokrasi.
Traore mengucapkan terima kasih kepada Presiden Hollande atas campur-tangan Perancis dan memperingatkan rakyat Mali akan kemungkinan serangan balas dendam militan.
Lawatan satu hari Hollande ke Mali itu dilakukan tiga minggu setelah dimulainya campur-tangan Perancis. Presiden Hollande, didampingi menteri pertahanan dan menteri keuangan, mengunjungi Sevare dan kota kuno Timbuktu sebelum menuju ibukota, Bamako. Di Timbuktu, penari dan penabuh gendang menyambut Presiden Perancis itu, sementara rakyat Mali meneriakkan, "Vive La France" atau Hidup Perancis. Hollande mengunjungi masjid kuno dan perpustakaan yang telah menjadi sasaran serangan militan.
Kepada wartawan, Presiden Hollande mengatakan, tentara Mali berperan penting dalam membebaskan kota-kota di wilayah tersebut.(VOA)
No comments
Post a Comment