Kelompok pemberontak terbesar Kolombia, Farc, menunda pembebasan tiga sandera.
Penundaan ini terjadi karena Farc dilaporkan menolak kehadiran media di lokasi pembebasan.
Presiden Juan Manuel Santos menyatakan hal itu sebagai ''alasan yang tidak bisa diterima'' dan mendesak pembebasan segera.
Pemberontak sayap kiri ini awalnya menyatakan akan membebaskan sandera - dua polisi pada Kamis dan seorang tentara, Sabtu.
Farc berencana melepaskan para sandera ini di kawasan Cauca.
Akibat liputan media
Tetapi kehadiran tim liputan media membuat mereka membatalkan rencana, demikian kata seorang perwakilan Palang Merah Internasional selaku juru mediasi kepada wartawan.
Pemberontak FARC Siap Lanjutkan Pertempuran dengan Kolombia
Setelah Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) mengusulkan gencatan senjata, mereka pun memulai dialognya dengan Pemerintah Kolombia. Namun pada Minggu kemarin, dialog damai itu berakhir dan peperangan akan berlanjut.
"Dengan luka di hati saya, kami harus mengakui bahwa kami akan kembali ke medan perang," ujar negosiator FARC Ivan Marquez, seperti dikutip Reuters, Senin (21/1/2013).
Kesepakatan damai antara Kolombia dan FARC hancur karena Pemerintah Kolombia menolak untuk bergabung dalam kesepakatan itu. Selama ini, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos turut menuduh FARC mengkhianati gencatan senjata.
Pemerintah Kolombia berniat untuk melanjutkan serangan dan memberantas para gerilyawan sayap kiri itu di wilayah-wilayah terpencil seperti halnya di pegunungan Kolombia. Sejak awal, Santos selalu menolak kesepakatan gencatan senjata karena Santos yakin, gerilyawan itu akan melancarkan serangan yang lebih besar di masa yang akand atang.
Dialog damai sempat dilakukan oleh Kolombia dan FARC pada akhir dekade 1990. Pemerintah Kolombia memberikan FARC sebuah zona aman, namun FARC justru memanfaatkan zona tersebut untuk melatih gerilyawan, menyelundupkan narkotik, dan memperkuat diri.
FARC adalah gerilyawan sayap kiri yang beroperasi di Kolombia. Salah satu pendapatan terbesar FARC adalah perdagangan narkotik. FARC juga kerap melakukan penculikan dan serangan dalam skala besar di Kolombia.
Pasukan Kolombia pun tak segan-segan untuk menggempur para pemberontak itu dengan menggunakan serangan udara. Beberapa wilayah pertempuran itu seringkali terjadi di perbatasan Venezuela.
Pembatalan ini memancing amarah Presiden Santos.
''Tidak ada yang paham bahwa karena kehadiran sedikit media, sesuatu yang berada diluar kontrol pemerintah, mereka tetap menahan sandera dari kemerdekaan mereka,'' katanya.
Palang Merah Internasional yang ditunjuk sebagai pihak yang menjemput tahanan mengatakan pemberontak Farc tidak mengumumkan tanggal baru untuk pembebasan sandera.
Meski pembicaraan damai masih berlangsung diantara pemberontak dengan pemerintah tetapi ketegangan diantara dua pihak semakin meningkat sejak Farc mengakhiri gencatan senjata unilateral.
Rabu kemarin, sedikitnya tujuh tentara Kolombia tewas dan lima lainnya terluka dalam bentrokan dengan pemberontak.
Pertikaian Farc dengan pemerintah Kolombia telah berlangsung selama hampir lima dekade, tetapi sejumlah pembicaraan damai selalu berakhir buntu.
No comments
Post a Comment