Jepang telah berhasil meluncurkan roket H-2B untuk mengirim pesawat perbekalan tak berawak ke stasiun antariksa internasional (ISS).
Roket diluncurkan Sabtu pagi di Pusat Antariksa Tanegashima di Jepang selatan. Pesawat kargo itu membawa perbekalan seperti pangan, pakaian dan alat-alat yang akan digunakan dalam eksperimen di antariksa.
Perbekalan akan tiba di stasiun antariksa internasional tanggal 27 Juli. Astronot Jepang Akihiko Hoshide termasuk di antara astronot yang berada di stasiun antariksa internasional.
Ambisi Jepang tentang Roket jelajah
Belakangan ini, hasrat Jepang dalam memiliki senjata dinilai makin meningkat. Negeri Sakura itu dikabarkan ingin membangun misil jelajah yang berpotensi menghancurkan gudang persenjataan Korea Utara (Korut).
Seperti diberitakan Sankei Shimbun, Kamis (21/2/2013), Pemerintah Jepang mempertimbangkan adanya pasal baru untuk memperkuat kapabilitas pertahanannya. Partai Liberal Demokrat yang saat ini berkuasa juga merupakan partai konservatif yang selalu memusatkan perhatiannya pada isu keamanan.
"Jepang selama ini bergantung dengan Amerika Serikat (AS) bila ingin menyerang basis militer lain. Rancangan kebijakan pertahanan ini akan membahas, apakah Jepang akan berhak memiliki kapabilitas ini (menyerang musuh)," ujar Ketua Komite Keamanan Parlemen Jepang Takeshi Iwaya.
Perdana Menteri Shinzo Abe sudah mengatakan, negaranya harus tetap waspada akan perubahan situasi politik internasional belakangan ini. Abe turut mendukung adanya perubahan kebijakan yang sanggup membuat Jepang menjadi negara agresor.
Abe juga sempat berpendapat bahwa menyerang basis misil Korut adalah sama saja dengan "mempertahankan kedaulatan Jepang." Abe yakin, tidak ada cara lain dalam menghadapi ancaman Korut selain melakukan serangan.
Pada 2004 silam, Tokyo sempat mempertimbangkan pembangunan misil jelajah yang sanggup menggempur target sejauh 300 kilometer. Namun rencana itu terpaksa dibatalkan karena Konstitusi Jepang melarang Negeri Sakura itu melancarkan serangan ke negara lain. Pembangunan misil itu dinilai akan melanggar prinsip non-agresi Jepang.
Korut diduga memiliki 150 hingga 200 misil Rodong yang sanggup menjangkau target sejauh 1.300 kilometer. Partai Liberal Demokrat Jepang sangat mengkhawatirkan senjata-senjata tersebut dan mulai melirik misil jelajah untuk menghancurkan gudang senjata Korut.
Para pengamat pun menilai, Jepang jelas mampu membangun misil jarak jauh yang canggih kapanpun mereka mau. Hal itu disebabkan karena, Jepang sudah bisa mengirimkan satelitnya ke orbit.(SAMO News)
No comments
Post a Comment