Islam Times- Ketakutan Israel sangat berasalan mengingat para ahli militer Iran sangat mampu mengganggu sistem navigasi pesawat UAV Israel bahkan sebelum lepas landas dan bahkan ketika diparkir di anggar pesawat. Dan kemampuan Iran ini telah membuat Israel marah besar.
Israel akhirnya melarang menerbangkan pesawat tak berawak (UAV) di Azerbaijan setelah adanya penangkapan dua drone canggih RQ-150 buatan AS oleh tentara Iran.
Pesawat UAV Israel di Azerbaijan yang merupakan pesawat ukuran menengah multi-payload Hermes 450, berhenti beroperasi setelah ahli di Kementerian Pertahanan diberitahu rezim Zionis atas kekhawatirannya tentang kemungkinan pesawatnya ditangkap oleh Republik Islam Iran.
Para pejabat Israel meyakini bahwa Iran tengah berusaha merebut drone milik mereka yang saat ini di bawah kendali Azerbaijan.
Ketakutan Israel sangat berasalan mengingat para ahli militer Iran sangat mampu mengganggu sistem navigasi pesawat UAV Israel bahkan sebelum lepas landas dan bahkan ketika diparkir di anggar pesawat. Dan kemampuan Iran ini telah membuat Israel marah besar.
Hermes 450 adalah “pendahulu” Hermes 900 dengan kemampuan tidak kalah canggih. Pesawat berbadan mirip tabung berwarna abu-abu ini memiliki bobot seberat 150 kilogram dan sayap terbentang horizontal sepanjang 10,5 meter serta ekor berbentuk seperti huruf “V” tegak.
Hermes 450 mampu terbang hingga ketinggian 18 ribu kaki selama 20 jam dengan jangkauan terbangnya mencapai jarak 60-100 kilometer.
Hermes 450 menggunakan satu roda di bagian depan dan dua roda di belakang, sehingga memerlukan landasan untuk penerbangan dan pendaratannya. Baling-balingnya terletak di bagian belakang pesawat. Adapun kamera pengintai terpasang di bagian tengah-bawah badan pesawat, di antara roda depan dan belakang. Kamera yang terpasang di dalam selubung berbentuk setengah bola itu siap mengawasi sasarannya.
Dilengkapi dengan global positioning system (GPS), dan dapat lepas landas dari 260 meter taxiway karena struktur komposit dan tidak bisa dideteksi.
Awal bulan ini, divisi pertahanan udara untuk Angkatan Laut Iran mengumumkan telah menangkap dua drone AS jenis RQ-11 dalam dua tahun terakhir. Drone tersebut masing-masing ditangkap pada bulan Agustus 2011 dan Oktober 2012.
Sementara pada bulan Desember 2012, Komandan Angkatan Laut, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Laksamana Ali Fadavi mengumumkan bahwa pesawat tak berawak ScanEagle milik AS ditangkap setelah memasuki wilayah udara negara itu di perairan Teluk Persia.
No comments
Post a Comment