Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Navi Pillay menghendaki penyelidikan internasional terhadap catatan hak asasi manusia Korea Utara. (Foto: dok)
Pillay melansir sebuah pernyataan pada hari Senin (14/1) yang menyebut situasi hak asasi di Korea Utara “menyedihkan,” dan mengatakan bahwa setahun setelah Kim Jong Un menjadi pemimpin tertinggi baru negara itu, hampir tidak ada tanda-tanda perbaikan.
Pillay mengatakan bahwa fokus dunia terhadap program nuklir dan peluncuran roket oleh Korea Utara tidak boleh dibiarkan membayangi situasi hak asasi di negara itu, yang berdampak bagi hampir seluruh rakyat negara yang mengasingkan diri itu dan “tidak ada duanya di tempat lain.”
No comments
Post a Comment