SAMO News

Ratusan sasaran di Gaza menjadi target operasi tempur militer Yahudi

Ratusan sasaran di Gaza menjadi target operasi tempur militer Yahudi

Berbagi berita ini ke teman


Meskipun Israel telah melancarkan ratusan serangan sejak hari Rabu (14/11), ratusan sasaran baru masih menjadi target serangan udara negara itu.

"Tujuan pertama dan utama adalah melindungi tiga juta warga Israel yang saat ini menghadapi ancaman nyata dari serangan roket. Tujuan kedua adalah melumpuhkan organisasi teroris yang banyak berada di Gaza, tentu saja yang utama adalah Hamas," kata juru bicara militer Israel Avital Leibovich.

Dia menambahkan serangan terhadap segala sesuatu yang menjadi milik Hamas, termasuk para petempurnya adalah sah. Hamas menguasai wilayah Gaza, Palestina.

Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel telah melancarkan serangan ke Jalur Gaza selama empat hari terakhir, tetapi sasaran serangan semakin luas. Kantor Perdana Menteri Hamas dan gedung kabinet tidak luput dari serangan Israel.
Roket tidak mereda

Avital Leibovich menambahkan militer dan sayap politik Hamas tidak dibedakan dalam operasi militer.

Wartawan BBC di Jerusalem Richard Galpin melaporkan meskipun serangan Israel terhadap Gaza gencar, tembakan roket dari Jalur Gaza tidak mereda.

Sebanyak 60 roket mendarat di wilayah Israel pada hari Sabtu saja. Tembakan roket tersebut menghancurkan beberapa gedung dan melukai empat tentara.

Israel mengatakan militer berhasil menembak jatuh rudal yang diarahkan ke Tel Aviv.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Tunisia mengadakan kunjungan ke Gaza dan menyerukan kepada negara-negara Arab untuk menghentikan agresi Israel.

Rafik Abdessalem menyebut tindakan Israel melanggar hukum.

"Apa yang dilakukan Israel di Gaza tidak bisa diterima dan tidak sah. Itu jelas sekali. Israel harus tahu bahwa dunia sedang berubah," kata Rafik Abdessalem di Gaza.

"Israel tidak berada di atas hukum internasional dan kita mengecam aksi itu."

Presiden Mesir mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Hamas, Turki dan Qatar.(BBC Indonesia)

No comments