REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari menegaskan supremasi intelijen Iran setelah berhasil memanatu gerakan kapal induk angkatan laut AS
di wilayah Iran, Teluk Persia.
"Perkembangan besar diberbagai bidang terjadi pada Angkatan Laut kita, dan banyak keberhasilan yang telah
dicapai," kata Sayyari dalam sebuah pertemuan khusus dengan komandan angkatan laut negara itu, Senin, (22/10), seperti diberitakan Kantor Berita Fars.
Sebagai contoh prestasi tersebut, Sayyari mencatat, pasukannya selalu memantau gerakan kapal induk AS setiap saat di wilayah Timur Tengah.
Pada Juli lalu misalnya, menurut laporan Komandan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein, drone IRGC berhasil memantau kapal induk AS di Teluk Persia. Menurut dia kapal induk tersebut tidak lebih dari onggokan "besi berkarat" yang berjalan.
"Pasukan IRGC tidak pernah terintimidasi oleh keberadaan rudal, kapal dan Drone AS serta keberadan pasukan musuh trans-regional. Peralatan perang AS (kapal Induk) ini tidak lebih dari besi berkarat di mata IRGC," kata Salami pada saat itu.
Sementara pada Mei 2012, seorang komandan IRGC mengumumkan drone angkatan laut IRGC berhasil memantau gerakan militer asing di Teluk Persia dan merekam dalam video dengan durasi hampir satu jam dekat kapal induk AS.
"Pasukan angkatan laut kedua zona IRGC ini, telah merekam video 50-menit terkait gerakan kapal induk AS dari jarak 500-meter," kata komandan Kedua IRGC, Zona Naval, Ali Razmjou pada saat itu.
"Perkembangan besar diberbagai bidang terjadi pada Angkatan Laut kita, dan banyak keberhasilan yang telah
dicapai," kata Sayyari dalam sebuah pertemuan khusus dengan komandan angkatan laut negara itu, Senin, (22/10), seperti diberitakan Kantor Berita Fars.
Sebagai contoh prestasi tersebut, Sayyari mencatat, pasukannya selalu memantau gerakan kapal induk AS setiap saat di wilayah Timur Tengah.
Pada Juli lalu misalnya, menurut laporan Komandan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein, drone IRGC berhasil memantau kapal induk AS di Teluk Persia. Menurut dia kapal induk tersebut tidak lebih dari onggokan "besi berkarat" yang berjalan.
"Pasukan IRGC tidak pernah terintimidasi oleh keberadaan rudal, kapal dan Drone AS serta keberadan pasukan musuh trans-regional. Peralatan perang AS (kapal Induk) ini tidak lebih dari besi berkarat di mata IRGC," kata Salami pada saat itu.
Sementara pada Mei 2012, seorang komandan IRGC mengumumkan drone angkatan laut IRGC berhasil memantau gerakan militer asing di Teluk Persia dan merekam dalam video dengan durasi hampir satu jam dekat kapal induk AS.
"Pasukan angkatan laut kedua zona IRGC ini, telah merekam video 50-menit terkait gerakan kapal induk AS dari jarak 500-meter," kata komandan Kedua IRGC, Zona Naval, Ali Razmjou pada saat itu.
No comments
Post a Comment