Seorang pejabat pasukan Uni Afrika hari Kamis memberitahu VOA bahwa kamp militan itu terletak di wilayah Dinsoor, Somalia selatan.
Departemen Pertahanan Kenya mengatakan pasukannya dalam misi Uni Afrika melakukan serangan itu, yang digambarkan sebagai serangan udara yang “memusnahkan sepenuhnya” kamp pelatihan tersebut.
Dikatakan lebih 300 anggota baru al-Shabab berada di kamp itu pada saat serangan terjadi dan banyak di antara mereka diyakini telah tewas.
Kementerian itu mengatakan sebagian anggota al-Shabab yang menyerang pusat perbelanjaan Nairobi bulan lalu telah menerima pelatihan di kamp ini.
Sementara itu Wakil Sekjen PBB Minta Tambahan Pasukan untuk Somalia, Tanpa tambahan tentara, kemajuan yang sudah dicapai dan kerja keras pasukan PBB dan Somalia dalam melawan para ekstremis bisa dipertaruhkan.
Jan Eliasson meminta “tambahan signifikan untuk sementara" bagi pasukan di Somalia, dalam menghadapi bangkitnya kembali militan Muslim al-Shabab.
Kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (30/10), Eliasson mengatakan kampanye pasukan yang didukung PBB dan Somalia "mandek," sementara al-Shabab terus bergerak dan melatih sejumlah besar apa yang disebut para pemuda yang "frustrasi."
Menurut Eliasson, tanpa tambahan tentara, kemajuan yang sudah dicapai dan kerja keras pasukan PBB dan Somalia dalam melawan para ekstremis bisa dipertaruhkan.
Al-Shabab sedang berupaya mengubah Somalia menjadi negara Islam yang konservatif.
Pasukan PBB dan Somalia tahun lalu berhasil memaksa al-Shabab mundur dari ibukota Mogadishu, sehingga memungkinkan lahirnya pemerintahan baru Somalia.
Tetapi militan masih menguasai bagian-bagian lain negara itu.
Kehadiran al-Shabab diketahui bulan lalu setelah menyerang pusat perbelanjaan di negara tetangga Kenya, menewaskan sedikitnya 67 orang. Ekstremis itu mengatakan serangan tersebut adalah reaksi atas partisipasi Kenya dalam pasukan PBB di Somalia.(AP/VOA)
No comments
Post a Comment