SAMO News

Warga Palestina bentrok dengan militer Israel di Yerussalem

Warga Palestina bentrok dengan militer Israel di Yerussalem

Berbagi berita ini ke teman




Jerussalem SAMO News -- Warga Palestina bentrok dengan tentara Israel di Beit Umar di pinggiran Hebron di Tepi Barat saat mereka menandai hari Nakba dengan unjuk rasa dan protes.

Nakba Day, diperingati setiap tahun pada tanggal 15 Mei, secara tradisional ditandai dengan aksi protes dan pawai di seluruh wilayah Palestina.

Demonstrasi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki diadakan untuk berkabung perpindahan dan perampasan Palestina.

Beberapa 700.000 orang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka ketika Israel diciptakan setelah perang tahun 1948, tapi sekarang sebanyak lima juta pengungsi dan keturunan mereka hidup di Lebanon, Suriah, Yordania, Jalur Gaza dan Tepi Barat, banyak dari mereka dalam kamp-kamp kumuh.

Di Yerusalem Timur Damaskus dan AlZahira Gates, dua dari tujuh pintu masuk utama ke kota tua, Palestina bentrok dengan polisi perbatasan yang menembakkan granat kejut dan gas air mata pada mereka. Sebuah kendaraan polisi sarat dengan 'skunk air' juga menyemprot demonstran.

Sejumlah warga Palestina ditangkap oleh polisi perbatasan dan di bawah unit penutup di Yerusalem. Paramedis bisa dilihat mengobati demonstran yang terluka di jalan-jalan Yerusalem Timur.

Juga pada Essawiyeh lingkungan, rumah striker kelaparan, Samer AlEssawi, bertopeng Palestina melemparkan batu ke arah tentara yang menembakkan gas air mata, granat dan peluru berlapis karet di pengunjuk rasa.

Di Beit Umar di pinggiran Hebron, pemuda Palestina menutup jalan yang sedang digunakan oleh pasukan Israel yang tiba di lokasi dan bentrok dengan para pemuda. Bentrokan meletus ketika warga Palestina melemparkan batu dan polisi perbatasan Israel menembakkan gas air mata dan peluru berlapis karet.

Pengungsi berpegang teguh pada "hak kembali" dan nasib mereka adalah salah satu masalah paling sulit dalam upaya untuk menciptakan sebuah negara Palestina di Gaza dan Tepi Barat.(AL JAZEERA)


No comments