SAMO News - Laporan media Taiwan menyebutkan, Taiwan berencana memproduksi 50 misil jarak menengah pada tahun depan. Misil-misil tersebut dinilai sanggup menggempur basis militer China yang terletak di bagian tenggara negara tersebut.
Laporan mengenai produksi misil itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan Michael Tsai merilis bukunya yang menceritakan kiprah Taiwan dalam pembuatan misil jarak menengah. Misil itu dipandang sebagai misil berteknologi canggih yang sangat baik untuk pertahanan.
Misil yang bernama "Yun Feng" (Puncak Awan), dibangun oleh Institut Sains dan Teknologi Chung-shan. Militer Taiwan mengklaim, misil Yun Feng diklaim sanggup menghantam target sejauh 1.000 kilometer. Demikian, seperti diberitakan Manila Times, Selasa (19/3/2013).
Misil-misil tersebut akan dikerahkan di wilayah pegunungan Taiwan pada 2014. Misil itu diarahkan ke bandara dan juga gudang misil yang terletak di China.
Seperti diketahui, Taiwan mulai giat mengadakan riset misil sejak mereka menerima serangan misil China pada 1996 silam. Menurut laporan dari sumber di Taiwan, proyek misil Yun Feng merupakan proyek antara Taiwan dan salah satu negara Eropa yang belum diketahui.
Kementerian Pertahanan Taiwan membantah laporan tersebut. Mereka juga mengecam pernyataan Tsai dalam bukunya karena hal itu dinilai bisa mengancam keamanan nasional.
Para pengamat Taiwan berpendapat, ketegangan Taiwan dan China mulai mereda karena Ma Ying-jeou menjabat sebagai presiden. Ma memang selalu melakukan pendekatan yang lebih bersahabat ke Negeri Panda itu.
Meski demikian, China menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan, mereka akan menggunakan kekerasan untuk merebut kembali Taiwan yang dulu memisahkan diri dari China. Pengamat pun yakin, China memiliki 1.600 misil yang saat ini diarahkan ke Taiwan. (okezone)
No comments
Post a Comment