SAMO News - Dalam rangkaian Latihan Parsial II/2013 Koarmatim yang baru saja selesai, unsur-unsur Satgasla Latparsial II/2013 saat melaksanakan manuver lapangan yang bergerak dalam satu formasi secara tiba-tiba konvoi Satgasla diserang oleh sebuah pesawat udara yang tidak dikenal, serangan tiba-tiba tersebut bermaksud menggagalkan Tugas Operasi yang diemban oleh Satgasla Parsial II/2013.
Komandan Satkatarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si selaku CTG (Commander Task Group) Parsial II/2013 memerintahkan kepada seluruh unsur/KRI yang berada dalam konvoi untuk segera melaksanakan aksi Peran Tempur Bahaya Udara. Demikian tadi adalah salah satu aksi kegiatan dalam latihan yang telah dilaksanakan dalam latihan pertahanan udara unsur-unsur yang tergabung dalam Satgasla Latparsial II/2013 di perairan Laut Jawa. Latihan Peran Tempur Bahaya Udara sangat penting untuk dilatihkan, karena ancaman udara merupakan ancaman yang sangat mematikan, dimana dari sifatnya yang memiliki kecepatan yang tinggi juga mempunyai daya pukul yang hebat. Serangan bahaya udara selain dari pesawat-pesawat temput juga bisa dari serangan rudal lawan.
Sebagai satuan tempur (Striking Force), Satkat Koarmatim dalam latihan ini melibatkan tiga unsurnya, yaitu masing-masing KRI Mandau-621, KRI Badik-623 dan KRI Ajak-653. Secara keseluruhan, Latihan Parsial II/2013 ini melibatkan 16 KRI dan dua pesawat udara.
Selain latihan pertahanan udara unsur-unsur Satgasla Parsial II/2013 juga melaksanakan latihan melewati Medan Ranjau di Alur Pelayaran Barat Surabaya s.d Laut Jawa. Pada latihan ini konvoi Satgasla Parsial II/2013 melaksakan prosedur melewati medan ranjau dengan dipandu oleh unsur-unsur yang memiliki peralatan Penyapu Ranjau dari Satuan Kapal Penyapu Ranjau Koarmatim, setelah unsur-unsur melewati medan ranjau dengan aman maka formasi berikutnya segera di broadcast. (Dispenarmatim)
No comments
Post a Comment