SAMO News

Komando Keamanan Sabah Timur

Komando Keamanan Sabah Timur

Berbagi berita ini ke teman



PETALING JAYA SAMO News - Setelah kondisi di Sabah mulai menunjukkan kestabilan, Pemerintah Malaysia bermaksud membentuk Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom). Namun ada kendala besar dalam pembentukan Esscom yakni, identifikasi dari warga desa di Sabah dengan para pengikut Kesultanan Sulu yang sudah berbaur.

"Pihak berwenang harus bersikap hati-hati menentukan warga desa (di Sabah) sebenarnya dengan para penyusup (pengikut Kesultanan Sulu)," ujar petinggi Angkatan Darat Malaysia, Mayor Jenderal Datuk Zulkiflee Mazlan, seperti dikutip The Star, Rabu (27/3/2013).

"Banyak dari mereka bisa merupakan keturunan warga Sulu yang sudah bermukim di Sabah selama beberapa generasi," imbuh Zulkiflee.

Zulkiflee menambahkan, pasokan makanan untuk para pengikut Kesultanan Sulu yang masih berkeliaran harus segera diputus. Selain itu, pihak berwenang juga harus bisa melakukan isolasi dan memastikan para loyalis Sultan Jamalul Kiram III itu tidak lagi mendapatkan dukungan dari warga lokal.

Para pengikut Kesultanan Sulu masuk ke Sabah pada 9 Februari lalu dengan maksud mengklaim wilayah itu masih dalam kekuasaan mereka. Tetapi upaya mereka digagalkan oleh polisi Malaysia yang melakukan Operasi Daulat sejak 1 Maret lalu.

Hingga saat ini sekira 416 orang sudah ditangkap dalam Operasi Daulat. Sebagian besar dari mereka ditahan karena melanggar aturan keamanan khusus Malaysia atau lebih dikenal Somsa.

Sementara jumlah korban tewas dari pengikut Kesultanan Sulu saat ini berjumlah 67 jiwa. 29 dari 40 jenazah loyalis Sultan Jamalul Kiram III itu sudah dikuburkan di wilayah yang tidak diketahui.

No comments