Pertempuran sengit antara kelompok pemberontak dengan tentara pemerintah terus terjadi di sekitar Damaskus.
Pertempuran antara kelompok pemberontak dan pemerintah dilaporkan pecah tidak jauh di luar ibukota Suriah, Damaskus hari Rabu (06/02) waktu setempat.
Sejumlah saksi mata dan pasukan pemberontak mengatakan serangan itu menyasar sejumlah titik tempat sejumlah pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad berada.
Pertempuran terjadi yang terjadi kemarin berpusat di distrik Jobar dan perempatan utama di jalan linkar luar Damasakus.
Namun hingga hari ini masih belum jelas apakah ada sejumlah wilayah baru yang direbut oleh kelompok pemberontak dalam pertempuran tersebut.
Tentara Suriah dalam pertempuran itu tidak tinggal diam dan melakukan serangan ke kubu pemberontak.
Laporan sebelumnya mengatakan serangan bom yang terjadi di Palmyra telah menewaskan 19 orang.
Serangan yang dilancarkan oleh kelompok pemberontak ke Damaskus dan Palmyra dilakukan setelah ketua kelompok oposisi utama Suriah, Moaz al-Khatib mengatakan bahwa tawarannya untuk menggelar pembicaraan dengan pemerintah akan dia tarik kembali kecuali tahanan perempuan dibebasjan pada hari Minggu.
Keamanan kawasan
Khatib yang memimpin Koalisi Nasional membuat kejutan dengan tawaran pembicaraan damai yang didukung oleh AS, PBB dan Liga Arab.
Namun tawaran itu diabaikan oleh pemerintahan Assad di Damaskus.
"Perempuan harus dibebaskan pada hari Minggu nanti," kata Khatib kepada BBC seksi Arab.
"Jika ada perempuan yang masih berada dalam tahanan. Saya mempertimbangkan bahwa rezim ini memang tidak memberi responnya."
Lebih dari 60.000 orang diperkirakan telah terbunuh dalam konflik antara pasukan pendukung Presiden Assad dengan kelompok pemberontak selama 22 bulan terakhir.
PBB mengatakan terus berjatuhannya korban dalam konflik ini akan berpengaruh bagi stabilitas keamanan di seluruh kawasan tersebut.
Lembaga PBB yang mengurusi pengusni mengatakan saat ini ada lebih 600 ribu warga Suriah yang telah melarikan diri dan mengungsi di sejumlah negara akibat khawatir terkena dampak konflik tersebut.
No comments
Post a Comment