Militan Islamis Abu Sayyaf membebaskan dua warga Filipina yang bekerja sebagai kru TV Yordania.
Dua orang tersebut, Ramel Vela dan Roland Letriro diculik sejak Juni tahun lalu saat ingin mewawancara militan Abu Sayyaf, kelompok yang diyakini terkait dengan al-Qaeda.
Keduanya kini dibawa ke sebuah rumah sakit di kawasan selatan provinsi Sulu, demikian penjelasan polisi kepada kantor berita Associated Press.
Ramel Vela, seorang juru kamera, dan Letriro seorang teknisi audio, diculik saat akan mewawancara militan Abu Sayyaf di hutan sarang Abu Sayyaf.
"Mereka banyak kehilangan berat badan karena mengalami stres setiap hari,'' kata kepala kepolisian provinsi Sulu, Antonio Freyra.
Kota pemberontak
Provinsi Sulu, dengan ibukota Jolo dan sebagian besar kawasannya merupakan pangkalan militan Islamis dan kelompok pemberontak.
Sejumlah warga asing sebelumnya juga sering menjadi korban penculikan di selatan Filipina untuk mendapatkan uang tebusan.
Seorang wartawan Yordania, Abdulla Atyani, yang ditangkap bersama Vela dan Letriro, diyakini masih ditahan militan, kata Freya.
Sementara Warren Rodwell, seroang warga Australia yang diculik militan Abu Sayyaf pada tahun 2011, dalam sebuah tayangan video di sosial media Desember lalu terlihat masih dalam keadaan hidup.
Terlihat kurus dan lesu di video, Rodwell mengatakan : ''Secara pribadi saya merasa tidak ada harapan untuk dibebaskan.''
Abbu Sayyaf yang dimasukkan kedalam daftar organisasi teroris oleh AS ini ditengarai sebagai gerakan ekstremis terkecil dan paling radikal di selatan Filipina.
Kelompok ini terus memberikan ancaman keamanan di kawasan dimana minoritas Muslim berjuang untuk memerintah sendiri selama beberapa dekade.
Kelompok utama separatis Muslim, Fron Pembebasan Islam Moro, MILF, baru-baru ini menandatangani pakta perdamaian dengan pemerintah dengan kesepakatan kebebasan otonomi di kawasan selatan Filipina.
No comments
Post a Comment