erangan pada kedutaan besar Amerika terjadi sekitar pukul 1 siang waktu setempat. Terletak di jantung ibukota, mobil ambulan dan pasukan keamanan segera berada di tempat kejadian.
Media Turki melaporkan pelaku meledakkan dirinya sendiri dekat mesin sinar X di pos pemeriksaan. Pihak berwenang mengatakan seorang petugas keamanan berkebangsaan Turki yang dipekerjakan oleh kedutaan juga tewas.
Sejumlah orang terluka dalam ledakan itu, termasuk mereka yang sedang melamar visa Amerika.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk pemboman tersebut dan mengimbau dunia untuk bersatu melawan terorisme.
Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Tetapi Menteri Dalam Negeri Turki Muammer Guler mengatakan pelaku berasal dari kelompok haluan kiri illegal.
Duta Besar Amerika Francis Ricciardone berterima kasih kepada petugas keamanan Turki untuk tanggapan yang cepat.
“Kami sangat berterima kasih kepada negara Turki, kepada polisi yang menanggapi dengan cepat. Tentu kami sangat sedih dengan tewasnya satu petugas di pos keamanan. Kami sangat berduka dan berdoa untuk kesembuhan segera mereka yang terluka yang juga berkebangsan Turki,” kata Duta Besar Ricciardone.
Kelompok terlarang Front Pembebasan Rakyat Revolusioner telah melakukan sejumlah serangan bom bunuh diri sebelumnya terhadap petugas keamanan Turki.
Pemberontak Kurdi, PKK, menggunakan pembom bunuh diri dalam perjuangan mereka melawan pemerintah Turki. Tetapi sementara mereka membom sarana kepentingan milik pemerintah asing, kelompok itu tidak menyasar misi diplomatik.
Serangan hari Jumat itu adalah serangan kedua terhadap kantor-kantor diplomatik Amerika di Turki dalam lima tahun terakhir. Tahun 2008, tiga laki-laki bersenjata dan tiga polisi tewas dalam serangan di luar konsulat Amerika di Istanbul.
Sementara itu dari washinGton DC, dSekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney mengutuk pengeboman di Ankara, dan langsung menyebutnya sebagai aksi terorisme. Ia mengatakan,"Bom bunuh diri dalam perimeter kedutaan besar, berdasarkan definisi, adalah aksi teror. Ini serangan teroris.”
Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu siapa yang menyerang kompleks itu dan apa alasannya.
Lebih lanjut Carney mengatakan pemerintah Amerika bekerja sama erat dengan pihak berwenang Turki untuk menyelidiki insiden tersebut dan membawa para pelaku ke pengadilan. Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Turki di Ankara atas bantuannya.
"Turki tetap menjadi salah satu mitra terkuat kami di wilayah itu, sekutu NATO. Kami telah bekerja bahu membahu dengan Turki untuk melawan ancaman teror, dan serangan ini hanya akan memperkuat kerjasama kami,” kata Carney.
Itu serangan kedua dalam lima tahun ini terhadap kantor diplomatik Amerika di Turki. Tahun 2008, tiga orang bersenjata dan tiga polisi tewas di luar konsulat Amerika di Istanbul.
Fraksi Republik yang beroposisi dalam Kongres Amerika telah mengkritik tajam pemerintahan Presiden Obama karena menunggu beberapa minggu untuk menyebut serangan 11 September 2012 terhadap fasilitas diplomatik Amerika di Libya sebagai aksi teror.
Kontroversi itu menyebabkan Duta Besar Amerika untuk PBB, Susan Rice, mencabut pencalonannya untuk menggantikan Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri.(VOA)
No comments
Post a Comment