SAMO News

Dalam era reformasi calon presiden dari Golkar selalu kalah

Dalam era reformasi calon presiden dari Golkar selalu kalah

Berbagi berita ini ke teman

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pengalaman pemilu-emilu sebelumnya. Hal ini penting untuk menetapkan strategi yang tepat bagi kemenangan Golkar, baik di pemilu legislatif maupun presiden.

Apalagi, kata Ical-- sapaan Aburizal-- Golkar lebih banyak kalah dibanding menang setelah reformasi. "Partai Golkar hanya sekali memenangi pemilu legislatif yaitu saat di era kepemimpinan saudara Akbar Tandjung," kata Ical saat memberikan pidato pengarahan Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor, Jumat 29 Juni 2012.

Bahkan, kata Ical, dalam Pilpres pasca reformasi, Partai Golkar selalu kalah. Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius. "Kita akan evaluasi mendalam terhadap sejarah pengalaman Partai Golkar selama ini," ujarnya.

Ical tidak menyalahkan para pemimpin terdahulu. Karena dia yakin semua pendahulunya telah melakukan upaya yang terbaik. "Saya hakulyakin setiap kepemimpinan Partai Golkar berusaha memenangkan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada," ujarnya.

Karena itu, Ical mengajak kader-kadernya melakukan evaluasi terhadap capaian elektoral selama ini. Dia juga mengajak semua komponen partai untuk belajar dari masa lalu.

"Pengalaman masa lalu jadi referensi masa depan. Terhadap capaian elektoral selama ini kita melakukan evaluasi, agar pengalaman politik yang telah terjadi tidak terulang kembali," tuturnya.

Maka, lanjut Ical, dalam Rapimnas III ini selain mengagendakan penetapan capres juga akan menetapkan agenda pemenangan. Juga akan dibahas strategi-strateginya.

Sumber : VIVANEWS

No comments