SAMO News

Aburizal Bakrie resmi menjadi calon Presiden dari Partai Golkar

Aburizal Bakrie resmi menjadi calon Presiden dari Partai Golkar

Berbagi berita ini ke teman
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie resmi menjadi calon Presiden dari Partai Golkar. Aburizal menyatakan bersedia dicalonkan dalam Pemilihan Presiden yang digelar 2014 nanti.

Kesediaan disampaikan Aburizal saat menerima pinangan 21 kader Golkar yang mewakili sejumlah unsur partai. Pimpinan rombongan, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, menyatakan mereka datang mewakili seluruh DPD I Golkar yang membawa surat meminta Aburizal menjadi calon Presiden.

Aburizal mengatakan, di saat Rapimnas II belum memutuskan menerima pinangan karena masih ingin melihat kerja kader membesarkan partai. "Sekarang elektabilitas Partai Golkar sudah nomor satu, popularitas saya juga terus naik," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Vila Bakrie Tirta Nirwana, Kompleks Bogor Nirwana Residence, Bogor, Jumat 29 Juni 2012.

Keyakinan Ical bersedia dicalonkan setelah melihat semua dewan pimpinan daerah tingkat I Golkar membawa seluruh surat dari DPD tingkat II untuk mencalonkan dia. Ical juga melihat, semua mekanisme partai telah dipenuhi untuk proses pencalonan ini.

"Saya mengucapkan bismillahirrahmanirahim. Saya menerima. Insya Allah, saya akan berjuang keras ke daerah-darah dan meminta dukungan saudara-saudara semua di sini," ujarnya.

Ical mengingatkan, setelah dia resmi jadi capres, semua kader terus bekerja keras. "Kita harus kerja keras karena pemilu tidak dilakukan hari ini di mana partai Golkar nomor satu tapi kita akan bekerja keras terus sampai 2014," ujarnya.

Kemudian satu persatu dari 21 rombongan yang terdiri dari tokoh-tokoh Partai Golkar bergantian menandatangani surat penetapan. Selanjutnya mereka kembali ke arena Rapimnas untuk menetapkan secara resmi di arena Rapimnas.
Di arena Rapimnas, Aburizal lalu menyampaikan acceptance speech. "Dengan tekad yang bulat, dukungan dari saudara, saya menyatakan secara resmi dan terbuka, menerima pencalonan ini," kata Aburizal.

Strategi Golkar

Ical tak main-main untuk memastikan pencalonannya. Sempat muncul wacana calon presiden dari Golkar ditetapkan melalui jalur konvensi, namun Golkar telah terikat dengan keputusan Rapat Pimpinan Nasional II di 2011 lalu, yang menyatakan calon presiden harus ditetapkan di Rapimnas berikutnya yang paling lambat digelar pada Juni 2012.

Penetapan calon presiden jauh-jauh hari ini, kata Aburizal, memberikan keuntungan pada Golkar. "Penetapan capres yang ditentukan setelah Pemilu, saya anggap sangat terlambat karena tidak ada waktu untuk mengatur strategi, sebaik apapun itu," kata Aburizal Bakrie saat pidato pengarahan dan membuka Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor.

Terlambat, kata Aburizal, karena jarak antara Pemilu dan Pemilihan Presiden terlalu dekat sehingga tidak ada waktu bagi calon presiden untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

Selain itu Ical, sapaan Aburizal, juga mengatakan masalah soliditas internal juga menjadi ganjalan. "Memudarnya semangat dan soliditas partai karena banyak skenario politik yang ada," kata Ical. Situasi itu kemudian menyebabkan proses politik yang terjadi tidak produktif, karena terbelenggu skenario politik dan sebagainya. Kegiatan yang harusnya produktif menjadi kontraproduktif.

Ical menginginkan hal ini tidak terulang kembali nanti. "Kita tidak ingin konsentrasi kita terganggu, kita tidak ingin soliditas kita terganggu, dan kita tidak ingin telat memutuskan capres," kata Aburizal.

Dengan ditetapkannya capres saat ini, kata Ical, ada sekitar 18 bulan yang dimiliki Partai Golkar sebelum pilpres. "Tidak panjang dan tidak pendek untuk persiapan memenangkan pilpres 2014," ujarnya.

Nomor Satu di Survei

Masih 18 bulan menjelang Pemilu 2014, namun Golkar sudah bertengger sebagai pemuncak dalam sejumlah survei yang digelar lembaga-lembaga yang berbeda. Terbaru, Lembaga Survei Nasional menemukan Partai Golkar yang nomor satu, dengan elektabilitas 20,1 persen, kemudian baru disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 14 persen dan Partai Demokrat yang terpuruk ke 10,5 persen.

Survei ini dilaksanakan pada 10-20 Juni 2012 di 33 provinsi di Indonesia, menggunakan multistage random sampling. Total sampel 1.230 responden dengan margin of error plus minus 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Namun untuk elektabilitas calon presiden, LSN menemukan Aburizal di posisi ketiga (17,1 persen), di bawah Megawati Soekarnoputri (18 persen) dan Prabowo Subianto (17,4 persen).

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia juga menemukan Partai Golkar memperoleh 20,9 persen, PDIP 14,0 persen, dan Demokrat memperoleh 11,3 persen. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 serta margin of error sebesar 2,9 persen.

Soegeng Sarjadi Syndicate juga menemukan fenomena kinclongnya elektabilitas Golkar. Berdasarkan survei yang dirilis 6 Juni lalu, dari 2.192  responden, 23 persen memilih Golkar, 19,6 persen PDI Perjuangan dan 10,7 persen memilih Demokrat.

Meski kinclong, jauh-jauh hari Aburizal telah mengingatkan kader-kader Golkar untuk tidak lengah. "Kita tinggi kan kalau pemilu dilaksanakan sekarang, padahal pemilu masih nanti," kata Aburizal saat audiensi dan mendengarkan laporan hasil Rakernas dan HUT Soksi, di DPP Partai Golkar, pada Rabu lalu.

Dia meminta semua kader terus bekerja keras dan menaikkan perolehan Partai Golkar sampai 35 persen. Menurut dia, posisi teratas sewaktu-waktu bisa turun ke bawah. "Ojo dumeh, kata orang Jawa. Jangan mentang-mentang survei baik, kita ongkang-ongkang saja," ujarnya.

Ical mengatakan, selama ini dirinya terus berkunjung ke daerah-daerah untuk menemui masyarakat bawah. Ternyata, lanjut dia, harapan rakyat sangat besar pada Partai Golkar. "Kalau di media massa seolah resistensi pada saya besar. Tapi di daerah saya temui anak muda, petani, nelayan, resistensi itu tidak ada," ujarnya.

Dan semangat kader-kader Golkar ini akan diuji pada Sabtu 30 Juni ini. Puluhan ribu kader Golkar akan tumplek di Bogor untuk menghadiri deklarasi Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. "Sekitar 25 ribu lebih kader akan hadir," kata Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas dan Deklarasi Capres Partai Golkar Sharief Cicip Sutarjo. (sj)

Sumber : VIVANEWS

No comments