Photo ilustrasi
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kementerian Pertahanan dan TNI untuk melakukan koordinasi dan kerja sama erat dengan DPR untuk menjamin dapat terealisasinya modernisasi alat utama sistem senjata hingga 25 tahun ke depan.
Ketua
Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq melalui surat elektroniknya menegaskan
Komisi I mendukung sepenuhnya modernisasi alutsista TNI melalui tiga
fungsi; anggaran, kontrol dan legislasi. Komisi I membentuk Panja
Alutsista untuk mendalami dukungan politis
"Kepada Kemenhan dan TNI lakukan koordinasi dan kerja sama erat dengan DPR untuk menjamin rencana stategis dapat terealisasi dengan baik dan tepat pada waktunya," kata SBY saat memberikan amanatnya dalam peringatan HUT ke-67 TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (5/10/2012).
Pemerintah, ujarnya, telah mengalokasikan anggaran sesuai permintaan dan kebutuhan setiap angkatan di TNI, yang dilakukan melalui perencanaan, pentahapan, dan jadwal yang jelas.
SBY juga menegaskan setiap alutsista yang dibeli akan bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan saat ini hingga 25 tahun mendatang.
"Saya memastikan prosedur pembelian alutsista tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran," katanya.
Kepala Negara mengatakan sudah berselang waktu lama, pemerintah memang tidak melakukan modernisasi alutsista.
Pesawat latih/serang ringan T-50 dipilih Indonesia untuk menggantikan Hawk. (Foto: KAI) |
Untuk itu pemerintah menyadari banyak alutsista yang perlu diganti dan dimodernisasi, sejalan dengan keberhasillan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif di dalam negeri.
"Kita menaikkan anggaran pertahanan dengan prioritas mengganti alutsista dengan yang baru dan sekaligus lebih modern," kata SBY. (ra)
Sumber : Bisnis Indonesia
No comments
Post a Comment